Konsep kesejahteraan anak yatim dalam Al-Qur'an menurut Wahbah Zuhaili

Nur Muslimah, Siti Fauziah (2017) Konsep kesejahteraan anak yatim dalam Al-Qur'an menurut Wahbah Zuhaili. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (180kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (221kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (247kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (423kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (407kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (296kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (674kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (291kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB) | Request a copy

Abstract

Di zaman modern ini, kesejahteraan bagi anak-anak khususnya bagi anak-anak yatim sangatlah penting untuk diperhatikan, karena untuk kelangsungan hidupnya dimasa depan. Anak adalah amanat Tuhan yang harus senantiasa dipelihara. Apapun statusnya, pada dirinya melekat harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Namun, pada kenyataannya masih banyak anak yang terlantar, tidak mendapatkan kasih sayang, pendidikan, perawatan dan jaminan kesehatan bahkan menjadi korban tindak kekerasan. Hal ini menarik perhatian penulis untuk meneliti konsep kesejahteraan anak yatim dalam kedua Tafsir Wahbah az-Zuhaili yaitu Tafsîr Al-Munîr; Aqîdah, Syarîah, Manhaj dan Tafsîr Al-Wasîth. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep kesejahteraan anak yatim dalam kedua tafsir Wahbah az-Zuhaili yaitu Tafsîr Al-Munîr; Aqîdah, Syarîah, Manhaj dan Tafsîr Al-Wasîth. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tafsîr Al-Munîr; Aqîdah, Syarîah, Manhaj dan Tafsîr Al-Wasîth sebagai sumber primer dan berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai sumber sekundernya. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan dalam memaknai ayat tentang konsep kesejahteraan anak yatim. Pertama, Wahbah az-Zuhaili menjelaskan bahwasanya definisi kesejahteraan anak yatim dalam QS. an-Nisâ [4]: 5, 8 & 9 yaitu terpenuhinya kebutuhan rohani, kebutuhan jasmani dan kebutuhan sosialnya, yang meliputi penjagaan kemaslahatan-kemaslahatan mereka, pendidikan, perawatan serta perlakuan dan kasih sayang yang diberikan dari wali atau pengasuh mereka sebagai pengganti tanggung jawab orang tuanya. Kedua, aspek kesejahteraan anak yatim yaitu dengan memenuhi maqhasid syar’iatnya meliputi, memeliharaan hak beragama (H̲ifzh al-Dîn) dijelaskan dalam QS. al-Baqarah [2]: 256, memeliharaan jiwa (H̲ifzh al-Nafs), dijelaskan dalam QS. an-Nisâ’ [4]: 5, 8 & 9 dan QS. an-Naḥl [16]: 80, memeliharaan akal (H̲ifzh al ̲’Aql), dijelaskan dalam QS. al-Baqarah [2]: 83, memeliharaan keturunan (H̲ifzh al-Nasl), dijelaskan dalam QS. an-Nisâ’ [4]: 3 & 4 dan memeliharaan harta (H̲ifzh al-Mal), dijelaskan dalam QS. an-Nisâ [4]: 2, 6 & 10. Ketiga, manfaat kesejahteraan anak yatim menurut Wahbah az-Zuhaili, yaitu sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT (QS. al-Baqarah [2]: 177), sebagai bentuk kepedulian sosial (QS. al-Insân [76]: 8), membuat hati menjadi lembut, sebagai sarana untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup (QS. al-Baqarah [2]: 261, sebagai sarana untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi disurga.

Actions (login required)

View Item