Kontribusi Hadratussyeikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari dalam Pergerakan Nasional di Indonesia tahun 1908-1947 M

Hidayat, Ferry Achmad (2023) Kontribusi Hadratussyeikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari dalam Pergerakan Nasional di Indonesia tahun 1908-1947 M. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (1_cover)
COVER.pdf

Download (216kB) | Preview
[img]
Preview
Text (2_abstrak)
ABSTRAK.pdf

Download (239kB) | Preview
[img]
Preview
Text (3_daftarisi)
DAFTAR ISI.pdf

Download (184kB) | Preview
[img]
Preview
Text (4_bab1)
BAB I.pdf

Download (347kB) | Preview
[img] Text (5_bab2)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (643kB)
[img] Text (6_bab3)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (648kB)
[img] Text (7_bab4)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (251kB)
[img] Text (8_daftarpustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (256kB)

Abstract

Hadratussyeikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari adalah salah satu tokoh Islam yang memiliki kontribusi signifikan dengan menyumbangkan ide-ide yang mempengaruhi isi dan bentuk hukum nasional dari perspektif Islam, itulah sebabnya ia diakui sebagai pahlawan nasional religius. Secara umum, penilitian ini mencakup bentuk dan sikap nasionalisme Hadratussyeikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari, serta partisipasinya dalam perjuangan nasional Indonesia dari tahun 1908 hingga 1947. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, melalui empat tahap kerja yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sebagai bahan rujukan, penelitian ini menggunakan sumber primer dan sekunder. Sumber primer yang digunakan adalah karya-karya tulis yang ditulis pada masanya, dan beberapa arsip yang mendokumentasikan peristiwa yang berkaitan dengan penelitian ini. Sementara sumber sekunder berupa buku, jurnal, skripsi dan karya ilmiah lainya. Hadratussyeikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari lahir pada tanggal 14 Februari 1871 M di Gedang, Jombang. Seorang pemimpin ummat Islam sekaligus pejuang nasional. Pertama, dia mendirikan pesantren Tebuireng terlebih dahulu sebagai alat untuk mentranformasikan pemikirannya. Kedua, ia mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama sebagai wadah persatuan umat Islam tradisional. Ketiga, dalam hal politik, Hadratussyeikh berperan penting dalam partai-partai Islam seperti MIAI dan Masyumi. Dan keempat, ia juga diangkat sebagai kepala Kantor Urusan Agama “shumubu.” Sikap politik non-kooperatif dan perlawanan Hadratussyeikh Kiai Haji Hasyim Asy’ari kepada pemerintah kolonial menjadi bagian dari nasionalismenya. Pada masa kolonial Belanda, ia mengeluarkan beberapa fatwa diantaranya bahwa pertama, dalam pertempuran melawan kolonial Belanda, bagi umat muslim Indonesia hukumnya wajib, kedua, dalam urusan haji, ia melarang umat Islam berangkat ke Mekkah dengan menggunakan kapal-kapal Belanda, ketiga larangan bagi umat Islam, mengenakan pakaian yang memiliki karakteristik seperti penjajah, keempat larangan mendonorkan darah (bloedtranfusion), dan kelima Menolak pemberlakuan Ordonansi Milisi Bumiputra. Adapun pada masa kolonial Jepang, Hadratussyeikh Kiai Haji Hasyim Asy’ari dengan tegas menolak upacara seikerei. Sedangkan pada masa perjuangan kemerdekaan, Fatwa Resolusi Jihad yang diucapkannya mampu menjadi pemicu gelora semangat perjuangan ummat dalam pertempuran 10 November di Surabaya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Hasyim Asy’ari; Politik Islam; Fatwa Resolusi Jihad; Pergerakan Nasional;
Subjects: Religious Mythology > Attitudes of Religions Toward Social Issues
Religious Leaders Biography > Islam Religious Leaders Biography
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Ferry Achmad Hidayat
Date Deposited: 21 Jul 2023 03:17
Last Modified: 21 Jul 2023 03:17
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/71667

Actions (login required)

View Item View Item