Maulana, Arif (2023) Pemahaman hadis Tunkahu al-Mar’ah li Arba’ dalam memilih calon pasangan pada masyarakat Jawa: Studi relevansi terhadap budaya masyarakat Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (261kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (489kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (510kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (738kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (636kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (317kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (856kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (404kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (428kB) | Request a copy |
Abstract
Pemahaman hadis dengan pendekatan syarah dan ilmu sosial humaniora merupakan bagian dari penelitian hadis. Perbandingan syarah hadis tunkahu al-mar’ah li arba’ yang dikorelasikan dengan pendapat para ulama baik yang tertulis dalam kitab-kitab maupun penjelasan secara langsung menjadi pedoman dasar dalam menganalisis pemahaman masyarakat Jawa yang menggunakan prinsip bibit, bebet, bobot dalam memilih calon pasangan. Adapun posisi hadis tunkahu al-mar’ah li arba’ bukan untuk melegitimasi prinsip masyarakat Jawa tersebut, melainkan penelitian ini terfokus pada relevansi antara keduanya dengan mengungkap teori-teori serta fakta yang ada, kemudian diambil garis tengah sehingga diperoleh hasil yang menunjukkan kesamaan makna atau pertentangan antara keduanya. Penelitian ini bertujuan membahas pemahaman hadis tunkahul mar’ah li arba’ dalam memilih calon pasangan pada masyarakat Jawa. Untuk mendapatkan, memahami secara kritis, dan mengintegrasikan temuan awal penelitian, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka (library reseach) dan analisis induktif. Ditemukan sejumlah fakta yang menjadikan hadis tunkahu al-mar’ah li arba’ memiliki pemahaman yang berbeda di kalangan masyarakat Jawa. Adapun pemahaman tersebut dipengaruhi oleh unsur budaya dan tatanan masyarakat yang telah melekat sebelumnya, sehingga penelitian ini berusaha mengungkap fakta-fakta tersebut untuk kemudian diperoleh teori yang relevan. Dengan demikian pemahaman hadis tunkahu al-mar’ah li arba’ pada masyarakat Jawa dapat berkesinambungan dengan teori kajian ilmu hadis. Keberadaan dan kedudukan hadis sebagai tashri’ dapat dibuktikan dengan al-Qur’an, hadis itu sendiri, dan kesepakatan (ijma’) para sahabat. Tiga pedoman pokok tersebut sangat penting dikemukakan sebagai dasar hujjah atas legitimasi hadis terhadap kebudayaan masyarakat. Syarah hadis telah mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu, banyak faktor yang melatarbelakangi perkembangan dan perubahan tersebut termasuk berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi, serta tatanan sosial masyarakat. Sebagaimana yang dikemukakan dalam teori sosiologi pengetahuan bahwa masyarakat sangat mempengaruhi terbangunnya pengetahuan dan pemikiran, nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap gagasan seseorang mengenai sebuah realitas. Berkaitan dengan kajian syarah hadis di zaman modern sekarang ini ialah adanya perubahan metode yang berkembang dalam syarah hadis yang tidak terlepas dari dampak sosial kemasyarakatan yang selalu dinamis. Artinya, dengan bahasa yang lebih ringan berarti paradigma keilmuan dipengaruhi oleh konteks sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model pendekatan studi pustaka dan analisis induktif. Sebagaimana penelitian jenis ini sering digunakan oleh para peneliti dalam bidang ilmu keagamaan dan ilmu sosial. Teknik pengumpulan dan sumber data yaitu melalui studi pustaka, wawancara, dan observasi. Lokasi yang ditetapkan penulis untuk penelitian ini adalah di wilayah Kabupaten Batang, salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Dalam penelitian ini terdapat dua sumber data primer, yaitu: pertama, teks hadis “Tunkahu al-mar’ah li arba’” yang terdapat pada kitab-kitab induk hadis dalam Kutub al-Sittah. Kedua, sumbernya dari narasumber atau informan yang diperoleh melalui teknik wawancara dan observasi yang kemudian menjadi sumber informasi pokok penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini ialah buku-buku, majalah, dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan pokok pembahasan guna melengkapi dan memperkuat argumen dari sumber data primer. Seluruh data yang didapat dari kajian pustaka, wawancara, dan observasi dikumpulkan, dipilih, diklasifikasikan, disusun, dan selanjutnya disimpulkan dengan tetap mempertahankan nilai yang terkandung dalam data itu sendiri. Peneliti menggunakan metode takhrij bi al-lafdzi yakni mencari hadis pada kitab-kitab induk dengan menggunakan lafadz matannya. Terdapat tiga kata kunci dalam mencari hadis ini, yaitu; tunkahu al-mar’atu li arba’; tunkahu al-nisa’ li arba’; dan inna al-mar’atu tunkahu sehingga diperoleh hadis delapan alamat hadis yang terdapat dalam kutub al-tis’ah. Dari perbandingan kitab syarah yang telah dilakukan penelitian dapat diketahui bahwa yang dimaksud dalam hadis tunkahu al-mar’ah li arba’ adalah bahwa pada umumnya pertimbangan laki-laki menikahi seorang perempuan adalah faktor harta, status sosial keluarga, kecantikan, dan agama. Rasulullah Saw. tidak sepenuhnya menyalahkan hal itu, tapi beliau menekankah agar faktor agamalah yang diprioritaskan. Memahami hadis-hadis dan pendapat para ulama tentang memilih calon pasangan hidup perlu berlandaskan pada prinsip kafa’ah (kesetaraan). Sehingga, kita sebagai manusia yang diciptakan pada kodratnya berpasang-pasangan mampu melahirkan generasi dan keturunan-keturunan yang terbaik (khaira ummah). Masyarakat Islam di Indonesia khususnya suku Jawa pasti selalu terikat dengan dua hal, yaitu agama dan budaya atau adat istiadat yang menjadi pedoman bagi mereka dalam menjalani kehidupannya. Agama dan budaya yang masih dijunjung tinggi akan menghasilkan suatu kebiasaan yang khas dan melekat pada kehidupan masyarakat. Sebagaimana dalam kebiasaan masyarakat Jawa ketika memilih pasangan masih erat dengan istilah bibit, bebet, bobot. Yang mana istilah tersebut merupakan syarat-syarat yang biasa dijadikan sebagai kriteria dalam memilih calon pasangan. apabila hadis tunkahu al-mar’ah li arba’ disandingkan dan dikorelasikan dengan istilah bibit, bebet, bobot dalam kebiasaan masyarakat Jawa, maka ditemukan kesamaan antara keduanya. Bahkan istilah bibit, bebet, bobot dapat dikatakan merupakan ungkapan lain dari kriteria-kriteria dalam hadis tunkahu al-mar’ah li arba’ yang berbahasa Arab. Dan diantara persamaan lainnya ialah antara adat Jawa dan syari’at Islam dalam memilih pasangan itu menjadikan lelaki sebagai pihak yang memiliki wewenang lebih untuk memilih siapa yang akan menjadi pasangannya berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disebutkan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya; Hadis; Pasangan; Syarah |
Subjects: | Islam Islam > Hadith Islam > Study of Text of Hadith Islam > Dirayah Science of Authenticity of Hadith |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Hadits |
Depositing User: | Arif Maulana |
Date Deposited: | 26 Jul 2023 03:54 |
Last Modified: | 26 Jul 2023 03:54 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/72442 |
Actions (login required)
View Item |