Tafsir ayat-ayat Kawniyah tentang benda-benda langit : Studi komparasi antara penafsiran Achmad Baiquni dan M. Quraish Shihab

Aini, Silviya Zukhruf (2023) Tafsir ayat-ayat Kawniyah tentang benda-benda langit : Studi komparasi antara penafsiran Achmad Baiquni dan M. Quraish Shihab. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (321kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (381kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (883kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (634kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (810kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (481kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (841kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (381kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (461kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana metodologi penafsiran, persamaan dan perbedaan serta pesan moral dari penafsiran Achmad Baiquni dalam Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman dan penafsiran Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah. Penelitian ini menggunakan metode komparatif menurut Abdul Mustaqim, dengan aspek yang dibandingkan yaitu metodologi penafsiran serta persamaan dan perbedaan kedua tokoh dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan benda-benda langit. Adapun objek dalam penelitian ini yaitu penelitian terhadap kitab tafsir. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dengan pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumentasi dan studi pustaka. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Allah Swt., menundukkan benda-benda langit agar dapat dimanfaatkan manusia untuk mempermudah kehidupannya. Baik Achmad Baiquni maupun M. Quraish Shihab, keduanya berusaha untuk menguraikan setiap makna yang terkandung dalam ayat-ayat kawniyah seputar benda-benda langit berdasarkan latar belakang keilmuannya dan metodologi penafsirannya tersendiri. Sumber penafsiran yang digunakan Baiquni berasal dari ra’yi, sedangkan Shihab meskipun sumber penafsirannya memadukan sumber bi al-ma’tsur dan bi al-ra’yi, penafsirannya lebih dominan menggunakan ra’yi. Metode penafsiran yang digunakan Baiquni menggunakan metode maudhu’i tanpa mengikuti kaidah Al-Farmawi, sedangkan Shihab dalam penafsirannya memadukan beberapa metode seperti metode ijmali, maudhu’i dan tahlili. Corak penafsiran yang digunakan Baiquni dalam penafsirannya termasuk ke dalam corak ‘ilmi, sedangkan Shihab memadukan beberapa corak penafsiran, seperti ‘ilmi, lughawi dan adabi ijtima’i, namun corak penafsirannya lebih dominan menggunakan corak ‘ilmi. Persamaan penafsiran Baiquni dan Shihab yaitu keduanya saling memosisikan Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam penafsiran Al-Qur’an serta memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menafsirkan Al-Qur’an dengan pendekatan sains. Sedangkan perbedaannya terletak pada penggunaan sains yang cenderung lebih dominan dalam penafsiran Baiquni daripada penafsiran Quraish Shihab. Terdapat dua pesan moral dari penafsiran Achmad Baiquni dan M. Quraish Shihab. Pertama, pentingnya untuk memahami alam semesta melalui ayat-ayat Al-Qur’an dan merenungkannya untuk menambahkan keimanan kita kepada Allah Swt. Kedua, pentingnya untuk memahami Al-Qur’an berdasarkan kaidah penafsiran serta dan memosisikan Al-Qur’an sebagai wahyu dari Allah.

Actions (login required)

View Item