Meilani, Nuri (2016) Pendekatan semantik terhadap lafadz al-mutakabbir Dalam al-quran. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (127kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (134kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (265kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (244kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (543kB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB) |
Abstract
Takhallaqū bi akhlākillāh ‘berakhlaklah kamu seperti akhlaq Allah’, jika hadits tersebut mesti dijadikan acuan untuk berakhlak maka ada beberapa persoalan dari al-Asmā’ al-Ḫusnā diantaranya al-Azȋz, al-Alȋ, al-Jabbār, al�Qahhār, al-Mutakabbir, dll. Sifat-sifat ini walaupun namanya sama dengan yang dinisbatkan pada manusia, namun mempunyai hakikat yang berbeda. Salah satunya adalah al-Mutakabbir (Yang memiliki segala keagungan). Jika mengacu kepada hadits diatas bertentangan dengan ayat al-Qur’ān dan hadits yang jelas mengatakan bahwa Allah melarang manusia untuk berbuat sombong, dan balasan yang berbuat sombong adalah neraka. Penelitian ini membahas tentang makna lafadz al-Mutakabbir dalam al�Qur’ān melalui pendekatan semantik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana analisis semantik kata al-mutakabbir dan turunannya dalam al-Qur’ān. Disamping itu juga untuk mengetahui pengertian apa saja dan dalam konteks apa sajakah kata kabura dalam al-Qur’ān. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitateknik pengumpulan data library research (penlitian kepustakaan). Metode yang digunakan adalah deskriptif analysis, yaitu metode yang digunakan untuk melakukan studi terhadap buku-buku yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Dan sumber data penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu data primer yang ada dalam al-Qur’ān dan terjemahnya. Dan ata sekunder, seperti kamus-kamus, dan tafsir-tafsir al-Qur’ān lainnya. yang didalamnya akan menganalisa kata guna menemukan makna dasar dan makna relasional. Mutakabbir biasa diterjemahkan dengan “angkuh”. Sementara ulama berpendapat bahwa makna asal dari kata in adalah “keeengganan” dan “ketidaktundukan”. Jadi Allah yang bersifat “Mutakabbir” adalah Dia yang enggan untuk menganiaya hamba-hamba-Nya. Sementara pakar bahasa berpendapat bahwa kata Mutakabbir berarti yang Maha besar, karena menurut mereka huruf ta dalam bahasa Arab biasanya jika disisipkan pada kata, maka ia mengandung makna takalluf (kesengajaan membuat-buat), sedangkan Allah SWT Maha suci dari sifat kesengajaan membuat-buat kebesaran. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kata kabura mempunyai makna dasar besar. Sedangkan jika dilihat dari kamus-kamus bahasa arab kata kabura artinya mengagungkan, sombong, menjadi besar, membesarkan, lawan dari kata shagura (kecil), pembesar (pemimpim), sesuatu yang lebih tua atau lebih utama. Adapun yang menjadi konteks pembicaraan kata al-Mutakabbir bisa diklasifikasikan berdasarkan subjek/ pelaku. Al-Mutakabbir adalah kata yang diambil dari kata kerja تكبر) kata bendanya: Takabbur) memiliki dua kemungki ّ nan makna, yaitu: pertama, Yang memiliki tendensi makna positif. Secara hakikat al�al-Asmā’ al-Ḫusnā al-Mutakabbir masuk pada kategori ini. Kedua, Yang memiliki makna negatif. Makna negatif ini ketika al-Qur’ān menuturkan dengan khitab manusia. Seperti firman Allah SWT المتكبرين مثوى فبئس.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pendekatan;semantik;lafadz al mutakabir |
Subjects: | Islam Islam > Interpretation and Criticism of Koran Islam > Hadith |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tafsir Hadits |
Depositing User: | PKL3 SMKN 8 GARUT |
Date Deposited: | 24 Nov 2023 09:19 |
Last Modified: | 24 Nov 2023 09:19 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/73912 |
Actions (login required)
View Item |