KDRT sebagai penyebab perceraian : Metode dan proses penafsiran Hukum Hakim di Pengadilan Agama Purwakarta

Setiawan, Asep Hijrah (2023) KDRT sebagai penyebab perceraian : Metode dan proses penafsiran Hukum Hakim di Pengadilan Agama Purwakarta. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
COVER DAN LEMBAR KATA PENGANTAR.pdf

Download (218kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTARK 3 BAHASA.pdf

Download (178kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf

Download (90kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (417kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (547kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (77kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (904kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (59kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (142kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus perceraian di Pengadilan Agama Purwakarta yang disebabkan oleh kekerasan dalam rumah tangga. Akibat kekerasan tersebut, gugatan diajukan ke Pengadilan Agama Purwakarta untuk mendapatkan keadilan hukum. Oleh karena itu, penelitian ini mempertanyakan latar belakang, bentuk kekerasan, metode penafsiran hakim dan dampak perceraian terhadap penyebab KDRT di Pengadilan Agama Purwakarta?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan latar belakang, bentuk kekerasan, metode penafsiran hakim dan dampak perceraian terhadap penyebab kekerasan dalam rumah tangga di Pengadilan Agama Purwakarta. Kajian ini menggunakan kerangka berpikir yang sistematis, yaitu bahwa kekerasan dalam rumah tangga merupakan salah satu bentuk kejahatan yang pelakunya dapat dijerat dengan sanksi pidana. Dalam hubungan suami istri sering terjadi kekerasan antar keluarga yang dipicu oleh ekonomi keluarga yang lemah, sikap suami istri satu sama lain seperti mabuk, selingkuh, perangai dan sebagainya yang semuanya menimbulkan perselisihan dan pertengkaran terus menerus sebagai alasan untuk mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Purwakarta. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi terhadap teks Putusan Pengadilan Agama Purwakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara searching pada portal direktori putusan MA disertai dengan studi literatur di berbagai jurnal dan hasil penelitian serta studi dokumen lainnya berupa laporan tahunan Pengadilan Agama Purwakarta. Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data, memilah data yang relevan dan menginterpretasikan data serta menyimpulkan data. Data penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga dalam putusan cerai yang diajukan ke Pengadilan Agama Purwakarta dilatarbelakangi oleh tidak adanya nafkah atau tidak adanya nafkah akibat lemahnya ekonomi, tergugat mabuk, berzina, selingkuh dan berbicara kasar sehingga semua sebab-sebab tersebut mengakibatkan terjadinya KDRT pada istri sehingga istri mengajukan gugatannya ke Pengadilan Agama Purwakarta. Bentuk kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi dalam putusan Pengadilan Agama Purwakarta adalah kekerasan fisik dan psikis. Kekerasan fisik seperti menampar, memukul, menendang dan bentuk kekerasan psikis seperti berkata kasar, membanting barang yang menyebabkan istri tertekan secara psikologis. Metode penafsiran hakim menggunakan penafsiran gramatikal undang-undang sebagai dasar penjatuhan putusan disertai dengan penafsiran fakta-fakta hukum di persidangan. Dampak perceraian akibat KDRT di Pengadilan Agama Purwakarta adalah putusnya perkawinan dengan thalak raj'i dan thalak bain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cara dan proses penafsiran hakim dalam memeriksa perkara KDRT sebagai penyebab perceraian adalah dengan menggunakan cara gramatikal (bahasa) dengan menjelaskan makna perselisihan yang terus menerus dengan memperhatikan fakta-fakta di persidangan sehingga dapat dibuktikan adanya kekerasan yang mengakibatkan perselisihan terus menerus. Proses penafsiran dilakukan pada tahap konstitusional, dimana hakim menemukan undang-undang setelah melakukan penafsiran

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: KDRT; perceraian; penafsiran Hukum; Hakim;
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Private Law > Domestic Relations, Family Law, Marriage
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Hukum Keluarga
Depositing User: Asep Hijrah Setiawan
Date Deposited: 25 Aug 2023 00:36
Last Modified: 25 Aug 2023 00:36
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/74140

Actions (login required)

View Item View Item