Toleransi beragama dalam perspektif filsafat eksistensialisme : Studi analisis atas pemahaman sikap toleransi beragama masyarakat kota Bandung

Parihat, Parihat (2023) Toleransi beragama dalam perspektif filsafat eksistensialisme : Studi analisis atas pemahaman sikap toleransi beragama masyarakat kota Bandung. Doktoral thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (96kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (48kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (54kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (384kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (597kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (285kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (766kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (274kB)

Abstract

Pada masyarakat kota Bandung yang plural dan heterogen praktik toleransi terus mendapatkan penguatan dengan didirikannya kampung-kampung toleransi, seiring hasil riset yang menyatakan bahwa masyarakat di provinsi Jawa Barat merupakan masyarakat paling intoleran ketiga setelah Aceh dan Sumatera Barat. Praktik toleransi bisa kuat ketika praktik ini merupakan praktik yang otentik, karena itu toleransi beragama perlu ditinjau dari perspektif filsafat eksistensialisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui secara mendalam: (1) Pandangan para tokoh agama di kota Bandung tentang toleransi dan batas-batasnya; (2) Praktik toleransi keagamaan masyarakat kota Bandung, khususnya yang terdapat di kampung toleransi; dan (3) Konsep dan praktik toleransi beragama di kota Bandung dalam perspektif filsafat eksistensialisme. Keberagamaan masyarakat urban yang dipenuhi dengan ambiguitas dan ketegangan -antara runtutan rasionalitas dan individualitas kota dengan pemahaman teologi yang rigid dan praktik keagamaan sebagai identitas komunal- menghadirkan fenomena keberagamaan yang justru sering bertentangan dengan karakteristik dan nilai ideal kehidupan kota itu sendiri. Masyarakat kota bisa sangat toleran dan mendorong pada pilihan bebas individu dalam hal keyakinan keagamaan, bisa juga menjadi masyarakat yang mudah tersinggung dan melakukan tindakan diskriminatif dan intoleran, sehingga kemerdekaan individu sia-sia.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptik dan holistik, agar peneliti bisa menggambarkan fenomena yang diteliti secara menyeluruh. Sumber data penelitian terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder yang dikumpulkan melalui teknik wawancara, observasi, serta dokumentasi. Penelitian ini juga menggunakan metode analisis filsafat eksistensialisme sebagai pisau analisanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, toleransi beragama di kota Bandung dipahami sebagai sikap penerimaan akan perbedaan dalam keyakinan yang muncul dalam bentuk perilaku saling menghargai serta bisa bekerjasama membangun kehidupan bersama. Kedua, praktik toleransi keagamaan di kota Bandung sudah berjalan dari dulu seiring dengan latar historis dan kondisi kepribadian masyarakat Sunda yang ramah dan terbuka. Dipertegas dengan formalisasi toleransi melalui pendirian dan keberadaan kampung-kampung toleransi, sebagai simbolisitas atas praktik toleransi yang sudah lama berjalan. Ketiga, toleransi beragama dalam perspektif filsafat eksistensialisme dilihat sebagai tindakan pembebasan manusia dari ilusi dan berhala kebenaran dalam diri yang termanifestasikan pada perasaan paling benar sendiri dan menyalahkan yang lainnya. Eksistensialisme mengajarkan fakta bahwa dalam hal iman sekalipun manusia seringkali tidak memiliki pilihan-pilihan serta kesempatan untuk pencarian kebenaran yang luas karena faktisitas hidup yang diterimanya.

Actions (login required)

View Item