Bentuk-bentuk Munāsabah Al-Qur'an pada Juz 26 dalam tafsir Bahasa Sunda : Analisis terhadap tafsir Al-Qur'an Basa Sunda karya Panitia Pelaksana Proyek Penerbitan Kitab tafsir Al-Qur’an Basa Sunda Jawa Barat

Nurhasanah, Edah (2023) Bentuk-bentuk Munāsabah Al-Qur'an pada Juz 26 dalam tafsir Bahasa Sunda : Analisis terhadap tafsir Al-Qur'an Basa Sunda karya Panitia Pelaksana Proyek Penerbitan Kitab tafsir Al-Qur’an Basa Sunda Jawa Barat. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_Cover.pdf Download (115kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ Abstrak.pdf Download (196kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_Daftar isi.pdf Download (169kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB 1.pdf Download (303kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (453kB)
	Text (BAB III) 6_BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (360kB)
	Text (BAB IV) 7_BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (589kB)
	Text (BAB V) 8_BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (137kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB)

Abstract

Lahirnya pengetahuan tentang perpadanan atau munāsabah berawal dari kenyataan bahwa sistematika penulisan al-Qur’an sebagaimana terdapat dalam mushaf Uṡmani sekarang ini tidak berdasarkan fakta kronologis turunnya. Hal ini menyebabkan perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Atas dasar perbedaan ini menyebabkan kurangnya perhatian para ulama yang menekuni ‘Ulum al-Qur’an terhadap masalah munāsabah al-Qur’an. Di satu sisi, kajian tentang munāsabah sudah banyak digunakan pada sebagian tafsir-tafsir al-Qur’an yang ditulis oleh para ulama yang memperbolehkan penggunaan munāsabah dalam penafsiran. Namun adakalanya dalam kitab-kitab tafsir tersebut tidak dimuat secara jelas mengenai penyebutan munāsabah nya. Sedangkan di sisi lain, dalam tafsir Sunda yang disusun oleh Panitia Pelaksana Proyek Penerbitan Kitab Tafsir al-Qur’an Basa Sunda Jawa Barat, penggunaan munāsabah dalam penafsirannya sangat dominan. Dengan demikian, dirumuskan “Bagaimana bentuk-bentuk munāsabah yang digunakan dalam tafsir Sunda karya Panitia Pelaksana Proyek Penerbitan Kitab Tafsir al-Qur’an Basa Sunda Jawa Barat?” dan “Apa faedah dan makna yang terkandung dalam kajian munāsabah pada Tafsir Sunda tersebut?”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk munāsabah dan faedah serta makna munāsabah pada juz 26 dalam tafsir basa Sunda karya panitia pelaksana proyek penerbitan kitab tafsir al-Qur’an basa Sunda Jawa Barat. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode analitis (Manhaj Tahili) yaitu metode yang menjelaskan kandungan al-Qur’an secara keseluruhan yang menafsirkannya secara runtut sesuai dengan urutan mushaf usmani. Sumber primer pada penelitian ini adalah tafsir al-Qur’an basa Sunda dan sumber-sumber sekunder yang digunakan berupa buku, jurnal, dan literatul-literatul lainnya yang menunjang penelitian. Adapun jenis datanya adalah kualitatif. Pada penelitian ini diambil simpulan bahwa terdapat tiga bentuk munāsabah dalam tafsir Sunda Jawa Barat yaitu munāsabah antar suatu kelompok ayat dengan kelompok ayat sebelumya atau di sampingnya pada bentuk munāsabah ini terdapat dalam seluruh surat di juz 26 dan hampir seluruhnya dengan pola tafsir, kedua, munāsabah antar ayat yang letaknya berdampingan dapat terlihat pada surat Muḥammad ayat 14-13 yang menggunakan pola tafsir, surat al-Fatḥ ayat 28-29 yang menggunakan pola tafsir, dan surat al-Ḥujurāt ayat 11-13 yang pada ayat 13 dalam surat ini menggunakan pola ta’kid (penguatan) yang menguatkan larangan pada ayat sebelumnya. Dan ketiga, munāsabah antar surat dengan surat sebelumnya terdapat pada surat al-Ahqāf dengan surat Muḥammad, surat Muḥammad dengan surat al-Fatḥ, surat al-Fatḥ dengan surat al-Ḥujurāt, surat al-Ḥujurāt dengan surat Qāf, dan surat Qāf dengan surat az-Zāriyāt.

Actions (login required)

View Item