Maulana, Mas'ud (2023) Landasan Qur'ani tentang ajaran Tarekat Qodiriyah perspektif Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dalam tafsir Al-Jailani. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (117kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (190kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab 1.pdf Download (437kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5-bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (525kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (415kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (645kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (296kB) | Request a copy |
Abstract
Berthoriqoh adalah kebutuhan hidup yang mutlak bagi orang-orang yang harus dipenuhi, untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan di bumi ini dan alam semesta. Manusia akan memperoleh berbagai pengetahuan dengan berthoriqoh yang akan membantu mereka baik di dunia ini maupun di akhirat. Selanjutnya, ilmu agama adalah thoriqoh bahkan jika dikaji secara seksama, karena itu Islam selalu menganjurkan pemeluknya untuk berthoriqoh agar semakin menambah ilmu dan mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Nama Tarekat Qodiriyah dinisbatkan kepada seorang sufi besar yang sangat legendaris, dengan sekian banyak sebutan kehormatan, antara lain: Qutb al-Auliya’, Sahib al-Karamat, dan Sultan al-Auliya’. Ia diyakini sebagai pemilik dan pendiri tarekat ini. Sufi besar itu adalah Syekh Muhyiddin Abdul Qadir al Jailani Konsep Tarekat Sebagai jalan yang dilalui oleh para Sufi dalam perjalanan mereka menuju Tuhan, adalah bagaimana Tariqah dipahami. Karena jalan utama dikenal dengan syari'ah dan jalan sekunder dikenal dengan tarekat, maka tarekat disebut sebagai jalan yang bersumber dari syari'at. Ungkapan ini berasal dari ungkapan "tharq-ul-bab," yang mengacu pada mengetuk pintu. Kata “tharq” berarti “mengetuk”. Penelitian ini menggunakan tafsir al Jailani yang ditulis oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani karena mempunyai keunikan tersendiri. Yakni penelitian ini berhubungan dengan ayat yang perlu ditafsirkan secara kontekstual yang dimana ayat tersebut terdapat makna yang tersirat dan perlu pemahaman yang mendalam dalam penafsiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengertian tarekat, bagaimana makna kata tarekat dalam tafsir al-jailani, dan bagaimana penafsiran Syekh Abdul Qadir Al-Jailani tentang ayat-ayat yang menjadi landasan ajaran-ajaran dasar/pokok tarekat qodiriyah. Jenis penelitian ini adalah library research atau kajian kepustakaan. Objek kajiannya adalah ayat-ayat tentang ajaran dasar tarekat qodiriah yang ada dalam al-quran. Sumber data yang penulis gunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yang penulis gunakan adalah kitab tafsir al-jailani. Sedangkan sumber sekundernya yaitu buku-buku, jurnal-jurnal, artikel yang berkaitan dengan penelitian ini. Sebelum penelitian penulis menghimpun dahulu ayat-ayat yang berkaitan dengan ajaran tarekat qodiriah, kemudian menerapkan metode deskriptif analisis, yaitu mengurai pemikiran Syekh Abdul Qadir al Jailani tantang ayat-ayat yang telah dihimpun sesuai tema persoalan yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan tentang pengertian Tarekat dan makna kata tarekat dalam Tafsir Al-Jailani. Tarekat adalah sebuah “jalan” yang ditempuh oleh para sufi yang berpangkal dari syariat. Di mana, jalan utamanya syar’ dan anak jalannya thariq. Pendidikan mistik (sufistik) merupakan cabang dari jalan utama (hukum ilahi), dan tempat berpijak bagi setiap muslim. Sehingga pengalaman mistik (sufistik) tidak mungkin diperoleh oleh manusia jika perintah syariat tidak ditaati. Atau dalam bahasa lain, tarekat merupakan jalan yang harus ditempuh oleh para sufi guna mendekatkan diri kepada Allah, dengan melalui berbagai tahapan Makna tarekat bermacam-macam, berdasarkan tafsir Al-Jailani makna tarekat ada yang bermakna bintang, madzhab, jalan (agama islam) yang berdasar tauhid dan makrifat, adat kebiasaan yang agung dan martabat yang luhur, jalan yang kering tanpa lumpur, dan jalan yang dekat dengan yang benar. Kemudian Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani RA menetapkan tujuh ajaran dasar tarekat Qodiriyah. Ajaran-ajaran pokok ini senantiasa berlandaskan dalam Al-Qur’an dan sunnah. Ajaran-ajaran pokok tersebuat diantaranya: Mujahadah/Zuhud, Tawakkal, Akhlak Yang Mulia, Syukur, Sabar, Ridho, dan Jujur. Ajaran-ajaran tersebut tidak lepas berlandaskan dari pada Al-Quran dan Sunnah.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tafsir Al-Jailani; Ajaran Tarekat Qodiriyah; Syekh Abdul Qodir Al-Jailani; |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Al-Qur'an dan Terjemahannya Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kumpulan Ayat-ayat dan Surat-surat Tertentu dalam Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Mas'ud Maulana |
Date Deposited: | 05 Sep 2023 01:11 |
Last Modified: | 05 Sep 2023 01:11 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/74827 |
Actions (login required)
View Item |