Majāz lugowiyy pada penafsiran QS. Āli-‘Imrān dalam Tafsir Al-Kasysyāf karya Az-Zamakhsyariy

Nurrosyidah, Fauziyah (2023) Majāz lugowiyy pada penafsiran QS. Āli-‘Imrān dalam Tafsir Al-Kasysyāf karya Az-Zamakhsyariy. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (362kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (515kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (668kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (692kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (748kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (532kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (500kB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur’an merupakan kalamullāh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam bahasa Arab. Para ulama mengakui bahwasannya Al-Qur’an mempunyai aspek kemukjizatan yang sangat tinggi, terutama dalam aspek Balagah. Salah satu persoalan yang cukup menarik dan banyak diperbincangkan dalam ilmu Balagah yaitu mengenai majāz. Di antara mufassir yang menyatakan bahwa dalam Al-Qur’an terdapat majāz kemudian menggunakan majāz saat menafsirkan Al-Qur’an adalah ‘Abd al-Qasim Mahmud ibn Muhammad ibn ‘Umar Az--Zamakhsyariy pada kitab tafsirnya yang berjudul tafsir Al-Kasysyāf ‘An Haqāiq Gawāmiḍ al-Tanzīl Wa ‘Uyūn al-Aqāwīl Fī Wujūh at-Ta’wīl. Az-Zamakhsyariy merupakan mufassir aliran Mu‘tazilah yang terkenal begitu dalam akan keilmuannya. Namun disamping itu, ia juga terkenal sebagai seorang mufassir yang ketika menafsiran ayat-ayat kalam jika ternyata bertentangan dengan keyakinan Mu‘tazilah, maka akan ia maknai dengan menggunakan makna yang lain. Atau dalam arti lain ia sering menafsirkan ayat yang jelas-jelas maknanya adalah hakiki dengan makna majāz. Seperti saat ia menafsirkan beberapa ayat pada QS. Āli-‘Imran. Tujuan dari adanya penelitian ini yaitu untuk mengungkap pengertian majāz lugowiyy, penerapannya dalam menafsirkan Al-Qur’an, dan implikasi adanya majāz lugowiyy terhadap penafsiran ayat-ayat QS. Āli-‘Imrān dalam tafsir Al-Kasysyāf karya Az-Zamakhsyari. Majāz lugowiyy yaitu lafaz yang digunakan dalam makna yang bukan seharusnya karena adanya hubungan disertai qarīnah yang menghalangi pemberian mana hakiki. Jika ‘alaqah pada majāz tersebut merupakan musyabahah/perumpamaan, maka disebut majāz isti‘ārah. Dan jika ‘alaqah nya tidak merupakan unsur perumpamaan, maka disebut majāz mursal. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif dan metodenya yaitu analisis deskriptif. Adapun untuk pengumpulan data pada penelitian ini, digunakan metode dokumentasi dengan pendekatannya yaitu studi pustaka. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa aspek majāz yang terdapat pada QS. Āli-‘Imrān dalam kitab tafsir Al-Kasysyāf dijumpai tiga macam majāz lugowiyy, yaitu: 1. Majāz mufrod mursal (pada ayat 8, 20, 31, 39, 97, 107, 133, 143 dan 182), 2. Majāz mufrod isti‘ārah (pada ayat 37, 52, 77, 103, 112, 120, 166, 177, 178, 179 dan 187), 3. Majāz isti‘ārah murakkab (pada ayat 103). Terkait penafsiran Az-Zamakhsyariy terhadap ayat 8 dan 97 QS. Āli-‘Imrān dalam kitab tafsir Al-Kasysyāf terdapat paham partisan akidah kaum Mu‘tazilah. Di mana Az-Zamakhsyariy berupaya memasukan paham teologinya yaitu mengenai konsep keadilan Tuhan dan manusia yang kafir pada penafsiran ayat tersebut.

Actions (login required)

View Item