Sakova, Leddy Humaira (2023) Konsep pemimpin perspektif Syeikh Nawawi Al-Bantani dalam Kitab Tafsir Marah Labid. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (182kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (269kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (222kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (461kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (554kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (486kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (517kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (181kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (287kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini mengkaji pemikiran Syeikh Nawawi Al-Bantani mengenai ayat-ayat dalam Al-Qur’an terkait pemimpin dengan judul “Konsep Pemipimpin Perspektif Syeikh Nawawi Al-Batani dalam Kitab Tafsir Marah Labid”. Pokok permasalahan dari penelitian ini ialah penafsiran ayat-ayat pemimpin menurut tafsir Marah Labid karya Syeikh Nawawi Al-Bantani serta cara pandangan mufassir sezaman dengan Syeikh Nawawi Al-Bantani mengenai pemimpin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran Syeikh Nawawi Al-Bantani dalam kitab tafsir Marah Labid terkait ayat-ayat pemimpin dan mengetahui cara pandangan Syeikh Nawawi mengenai pemimpin. Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini menggunakan metode deskriptif. Pemimpin harus membuat keputusan dengan benar di tengah masyarakat. Hindari hawa nafsu yang hanya membawa pemimpin kepada ke pentingan segelintir orang dan mengabaikan kemaslahatan masyarakat luas. Kepemimpinan akan dipertanggungjawabkan di kehidupan dunia sekaligus akhirat. Masyarakat akan menilai apakah kepemimpinan berjalan dengan baik atau tidak. Allah juga akan mengganjar kepemimpinan baik dengan pahala atau bahkan siksaan. Hasil penelitian yang diperoleh pemimpin merupakan dari kalangan ahlu al-halli wa al-‘aqdi, para pemimpin yang benar dan para penguasa yang adil. Adapun para penguasa yang dzalim dan melampaui batas, tidak wajib untuk ditaati. Penafsiran tentang pemimpin dapat dipahami dengan larangan mentaati penjajah dan para amir yang mendukungnya. Nawawi al-Bantani juga memaknai uli al-amr dalam QS. al-Nisa 83 dengan khulafa’ al-rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib), memberikan pengertian bahwa pemimpin yang ideal adalah sebagaimana yang dicontohkan empat khalifah tersebut.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Syeikh Nawawi; Pemimpin; Tafsir |
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Ilmu-ilmu Al-Qur'an Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kumpulan Ayat-ayat dan Surat-surat Tertentu dalam Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Leddy Humaira Sakova |
Date Deposited: | 06 Sep 2023 08:44 |
Last Modified: | 06 Sep 2023 08:44 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/75494 |
Actions (login required)
View Item |