Konsep toleransi dalam beragama menurut tasawuf Buya Hamka

Arifin, Muhammad Andzar (2020) Konsep toleransi dalam beragama menurut tasawuf Buya Hamka. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (44kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (50kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftar isi.pdf Download (58kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (336kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (600kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (219kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (381kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (115kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) | Request a copy

Abstract

Negara Indonesia merupakan negara yang penduduknya berbangsa-bangsa dan majemuk dalam beragama, penguatan konservatisme agama menimbulkan dampak sosial yang berkepanjangan, kini semuanya dilabeli serba agama. Agama seolah-olah digunakan sebagai topeng untuk menindas kemanusiaan, Agamseharusnya menjadi alternatif sebagai media perdamaian manusia dari problematika umat bukan malah sebagai bagian dari biang permasalahan. Maka dari itu diperlukan sikap toleransi, tujuan toleransi terbesar adalah agar saling menghargai perbedaan, menjalin hubungan baik antar etnis, suku dan agama supaya bisa hidup rukun dan berdampingan. Khususnya agama Islam adalah agama yang membawa misi perdamaian, keadilan dan rahmat bagi semesta. Masyarakat modern yang kini sedang ditengah kondisi terbelenggu dengan skenario sosial pada ujungnya ada yang mengambil jalan esoterisme islam, yaitu dengan bertasawuf. Pada pembahasan ini peneliti akan membahas mengenai Konsep Toleransi dalam Beragama menurut Tasawuf Buya Hamka. Tujuan peneltian ini ialah untuk mengetahui 1) biografi Buya Hamka 2) Tasawuf menurut Buya Hamka dan 3) konsep toleransi beragama dalam Tasawuf menurut Buya Hamka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif, dengan pendekatan Library Research pada sumber data yang ada, berupa interpretasi dan kata-kata. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis dokumen-dokumen yang relevan. Sumber rujukan dari penelitian ini ialah Tafsir Al-Azhar, Tasawuf Modern karya Buya Hamka.Dari hasil penelitin yang dilakukan, peneliti menghasilkan sebuah kesimpulan, bahwa Tasawuf bagi Hamka mesti seiringan dengan zaman, yang berarti, Tasawuf menempatkan diri pada keadaan zaman dan menuntun masyarakat agar tak memencilkan diri. Seseorang yang bertasawuf hendaknya mengusahakan pembersihan jiwa dari luar dan dalam. Makna membersihkan di sini bukan makna dhohiriah, yang dimaksud membersihkan disini adalah segala sesuatu yang akan mencemari dan mengotori akidah dan keimanan yang dimiliki oleh seorang muslim. Konsep toleransi beragama Hamka yaitu bahwa adanya perbedaan agama bukan menjadi alasan untuk tidak berlaku adil. Justru, berlaku adil dan berkelakuan baik terhadap orang yang berbeda agama merupakan sebagian daripada syarat terpenting terwujudnya toleransi, namun Hamka membatasi toleransi beragama cukup pada ranah muamalah saja dan tidak berkaitan kedalam ranah keimanan. Toleransi beragama tidak berarti seseorang yang telah mempunyai agama lantas ia berpindah keyakinan dan tidak pula meyakini bahwa semua agama itu sama. Tetapi tetap pada suatu keyakinan dan juga tidak menghalangi penganut agama lain untuk memilih keyakinanya sendiri. Sikap toleransi diperbolehkan selama agama lain tidak memerangi, mengusik ketentraman dan keamanan umat Islam.

Actions (login required)

View Item