Pendapatibn Hazm Tentang ‘azl Dalam Hubungan Suami Isteri

Misbah, Misbah (2008) Pendapatibn Hazm Tentang ‘azl Dalam Hubungan Suami Isteri. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (184kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (409kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (286kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (273kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftapustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (386kB)

Abstract

Adanya ‘azl dalam hubungan suami isteri dalam hukum Islam sering dijadikan sandaran dibolehkannya program Keluarga Berencana (KB), karena ‘azl dianggap sebagai metode kontrasepsi yang dipraktekkan sejak zaman Nabi Muhammad Saw, namun Ibnu Hazm berpendapat lain tentang ’azl. Ia tidak sependapat dengan ulama yang membolehkan ’azl dalam hubungan suami isteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat, dasar hukum dan metode istinbath hukum Ibnu Hazm tentang ‘azl dalam hubungan suami isteri. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa pemikahan dalam Islam mempunyai tujuan mulia, yaitu untuk membina kehidupan keluarga yang tenang, bahagia, hidup saling cinta mencintai dan saling kasih mengasihi, memelihara silaturahim diantara kedua keluarga serta membentengi diri dari perbuatan ma’siat atau dengan kata lain menyalurkan nafsu seksual dengan cara yang baik dan halal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode content analysis, yaitu dengan mengkaji isi kitab karya Ibnu Hazm yang dituangkan dalam kitab fiqhnya, al-Muhalla dan terhadap kilab-kitab serta buku lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang didapat menunjukkan bahwa Ibnu Hazm berpendapat bahwa 'azl dalam hubungan suami isteri tidak boleh dilakukan, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Jadamah dari Aisyah binti Abu Bakar yang diriwayatkan oleh Muslim. Metode istinbath hukum yang digunakan oleh Ibnu Hazm adalah dengan mengambil zhahir nash dari hadits riwayat Jadamah tersebut. Dimana dari bayan hadits tersebut dapat ditarik suatu hukum ntnvahi (larangan) dalam hukum ‘azl. Hal ini karena Ibnu Hazm sebagai seorang zhahiriyah hanya mengenal tiga sumber hukum yaitu al-Qur'an, al-Sunnah dan Jjma\ Keumuman nash al-Qur’an dan sunnah bagi Ibnu Hazm sudah cukup untuk menjawab semua tantangan dan masalah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: pendapat ibn hazm,tentang `azl dalam hubungan suami istri
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum
Depositing User: PKL6 SMKN 11 GARUT
Date Deposited: 04 Oct 2023 03:47
Last Modified: 04 Oct 2023 03:47
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/75523

Actions (login required)

View Item View Item