Jannah, Ghina Raudhatul (2023) Praktik pengolahan jiwa dalam aliran kebatinan Subud di Ciroyom Kota Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_Cover.pdf Download (219kB) | Preview |
|
|
Text (Abstrak)
2_Abstrak.pdf Download (20kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftarisi.pdf Download (128kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_Bab1.pdf Download (437kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_Bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (72kB) |
||
Text (BAB III)
6_Bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB) |
||
Text (BAB IV)
7_Bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
8_Bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (32kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) |
Abstract
Aliran kebatinan Subud merupakan salah satu gerakan spiritual yang telah berkembang di Indonesia sejak lama, dengan berbagai praktik kebatinan yang melibatkan pengolahan jiwa. Penelitian ini mengambil fokus pada komunitas Subud di Ciroyom, Kota Bandung, untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana anggota Subud mengolah jiwa mereka melalui praktik kebatinan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami lebih mendalam mengenai Praktik Pengolahan Jiwa Dalam Aliran Kebatinan Subud di Ciroyom. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi partisipatif sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan jiwa dalam Subud di Ciroyom dilakukan melalui berbagai teknik, seperti latihan kepekaan, latihan latih tubi, latihan tes kepekaan, dan latihan latih batin. Proses pengolahan jiwa ini dipandang sebagai langkah penting untuk mencapai pemahaman lebih dalam tentang diri dan mencapai kesejahteraan spiritual. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Hierarki salah satu kontribusi terbesar Abraham Maslow adalah teori tentang kebutuhan. Teori ini menggambarkan kebutuhan manusia berdasarkan tingkat prioritas dan pentingnya. Di bagian paling bawah adalah kebutuhan fisik dan biologis seperti makanan, air, tempat tinggal, dan keamanan. Kemudian, individu mencari kebutuhan psikologis seperti cinta, penerimaan, dan pengakuan. Pada tingkat puncak hierarki adalah kebutuhan aktualisasi diri, yaitu usaha mencapai potensi penuh dan pertumbuhan pribadi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengolahan jiwa dalam aliran kebatinan Subud di Ciroyom membawa dampak positif bagi anggota Subud. Mereka melaporkan perubahan dalam diri mereka, termasuk peningkatan kesadaran, pemahaman diri, dan kebahagiaan hidup. Pemimpin latihan memainkan peran penting dalam membimbing anggota dalam proses pengolahan jiwa, yang menciptakan ikatan erat dalam komunitas Subud di Ciroyom. Kesimpulannya, pengolahan jiwa dalam aliran kebatinan Subud di Ciroyom, Kota Bandung, merupakan aspek penting dalam kehidupan anggota. Praktik kebatinan ini membawa manfaat positif bagi pengembangan diri dan kesejahteraan spiritual anggota. Oleh karena itu, pemahaman lebih lanjut tentang pengolahan jiwa dalam Subud dapat memberikan kontribusi berarti dalam konteks kehidupan masyarakat luas dan memperkaya diskursus kebatinan dan spiritualitas di Indonesia.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Aliran Kebatinan; Pengolahan Jiwa; Subud |
Subjects: | Doctrines of Religions Public Worship and Other Practices |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Ghina Raudhatul Jannah |
Date Deposited: | 07 Sep 2023 02:19 |
Last Modified: | 07 Sep 2023 02:19 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/75734 |
Actions (login required)
View Item |