Shalawat dalam Al-Qur'an penafsiran shalawat perspektif tafsir Sunni dan Syi'ah : Studi komparatif tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili dan Tafsir Al-Mizan Fi Tafsir Al-Qura’an karya Muhammad Husain Thabathaba’i

Prawira, Rizaldi Erdin (2023) Shalawat dalam Al-Qur'an penafsiran shalawat perspektif tafsir Sunni dan Syi'ah : Studi komparatif tafsir Al-Munir karya Wahbah Az-Zuhaili dan Tafsir Al-Mizan Fi Tafsir Al-Qura’an karya Muhammad Husain Thabathaba’i. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (205kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (142kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (169kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (394kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (564kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (886kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (116kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur’an menjadi sumber rujukan yang menjelaskan tentang banyak hal, termasuk shalawat. Beberapa ayat menjelaskan bahwa shalawat memiliki beberapa makna sesuai dengan konteks pembahasan ayat. Dalam kajian tentang shalawat terdapat beberapa perbedaan pandangan dikalangan Sunni maupun Syi’ah. Maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengkaji makna shalawat serta keutamaannya berdasarkan penafsiran ulama Sunni perspektif Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsirnya Tafsir Al-Munir dan ulama Syi’ah perspektif Thabathaba’i dalam tafsirnya Tafsir Al-Mizan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan jenis penelitiannya menggunakan penelitian kepustakaan serta penelitian ini menggunakan pendekatan komparatif antara penafsiran Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsir Al-Munir dari kalangan Sunni dan Thabathaba’i dalam tafsir Al-Mizan dari kalangan Syi''ah. Terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang peneliti temukan dimana redaksi ayat-nya menjelaskan tentang shalawat. Surah Al-Ahzab ayat 56 menjelaskan tentang perintah serta kewajiban bershalawat kepada Rasulullah saw. dimana Az-Zuhaili menjelaskan makna shalawat disini adalah kasih sayang, sedangkan menurut Thabathaba’i bermakna penyucian. Dalam surah Al-Ahzab ayat 43, menurut Az-Zuhaili makna shalawat dari Allah adalah rahmat, menurut Thabathaba’i adalah sesuatu yang bermanfaat dan didapatkan dengan cara memperbanyak dzikir. At-Taubah ayat 103 menjelaskan tentang shalawat dari Rasulullah yang bermakna doa menurut Az-Zuhaili dan tazkiyah menurut Thabathaba’i. Dimana mendapatkannya dengan cara berinfak, berzakat, ataupun bersedekah. Al-Baqarah ayat 157, Az-Zuhaili menjelaskan makna shalawat disini adalah pengagungan, sedangkan Thabataba’i menjelaskan bahwa shalawat disini adalah perhatian khusus kepada orang beriman dan didapatkan dengan cara bersabar. Kesimpulan yang penulis temukan dalam penelitian ini bahwa makna shalawat menurut kedua penafsir tidak jauh berbeda, tergantung pada konteks ayat yang sedang dibahas. Shalawat bisa bermakna rahmat, pertolongan, penyucian, kasih sayang, dan juga ampunan. Keutamaannya didapatkan sesuai dengan maknanya. Dan korelasi antara teori dan fakta lapangan bahwa shalawat lebih sering di gaungkan dikalangan Sunni bermadzhab Syafi’i dan Maliki, sedangkan Syi’ah sudah menjadi tradisi dalam menggaungkan shalawat disetiap acara keagamaannya.

Actions (login required)

View Item