Upaya masyarakat dalam melestarikan Adat Nadran di Desa Luwunggesik Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu

Qoriah, Siti (2023) Upaya masyarakat dalam melestarikan Adat Nadran di Desa Luwunggesik Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (54kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (62kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (85kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (150kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (77kB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (765kB)
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (61kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (124kB)

Abstract

Penelitian ini di latarbelakangi oleh fakta sosial, bahwa masyarakat Desa Luwunggesik, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu memiliki tradisi atau adat yang di kenal dengan Nadran. Adat Nadran ini sudah berlangsung sejak zaman dahulu, maka Peneliti tertarik ingin mengetahui bagaimana Adat Nadran bisa bertahan, oleh karena itu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Tradisi Adat Nadran di Desa Luwunggesik, (2) Bentuk sikap masyarakat dalam melestarikan Adat Nadran di Desa Luwunggesik, (3) Faktor penghambat dan pendukung dalam melestarikan Adat Nadran di Desa Luwunggesik. Teori yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Teori Struktural Fungsional dari Talcott Parsons. Asumsi dasar dari Teori Struktural Fungsional salah satu prespektif dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan bagian yang satu tidak dapat berfungsi tanpa adanya hubungan yang lainnya. Yang mana terdapat empat fungsi AGIL yaitu: Adaptation, Goal Attainment, Integrasion dan Latency. Dan terdapat keterkaitannya antara Teori Struktural Fungsional dengan upaya masyarakat dalam melestarikan Adat Nadran di Desa Luwunggesik, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun Sumber Data pada Penelitian ini ada dua yaitu Sumber Data Primer dan Sumber Data Sekunder. Sumber Data Primer yaitu sumber yang di dapatkan secara langsung dari pemerintah dan masyarakat Desa Luwunggesik dan sumber data sekunder yaitu data yang di dapatkan dari berbagai referensi. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini ada tiga teknik yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun Teknik Analisis menggunakan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, Adat Nadran merupakan ritual yang dilakukan oleh masyakarat Desa Luwunggesik sebagai bentuk rasa syukur masyarakat sekaligus harapan agar terhindar dari marabahaya. dalam proses pelaksanaannya, diawali dengan pemotongan kepala kerbau, sesajen dan meron yang sudah dihias kemudian akan dilarung ketengah laut. Bentuk sikap masyarakat dalam melestarikan Adat Nadran di Desa Luwunggesik yang terjalin dan sangat erat dengan antusiasme masyarakat dalam melestarikan Adat Nadran. Terdapat beberapa faktor penghambat serta pendukung dalam melestarikan Adat Nadran di Desa Luwunggesik oleh karena itu perlu adanya kesadaran serta kontribusi masyarakat dalam mengatasi perubahan sosial yang terjadi untuk mempertahankan budaya lokal sebagai jati diri suatu daerah dan bangsa dimana peran generasi muda sangat diharapkan untuk terus berusaha mewarisi budaya lokal dan akan menjadi kekuatan bagi eksistensi budaya lokal itu sendiri walaupun diterpa arus globalisasi.

Actions (login required)

View Item