Konsep pengalaman keagamaan menurut pemikiran Joachim Wach

Asmoro, Wiji (2012) Konsep pengalaman keagamaan menurut pemikiran Joachim Wach. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (114kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (223kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (113kB) | Preview
[img] Text (BAB I - BAB IV)
4_bab1sd4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (710kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
5_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (184kB)

Abstract

Keagamaan sudah menjadi bagian integral dari kebudayaan manusia selama beribu-ribu tahun, tetapi hanya pada dua abad terakhir ini para pemikir mulai percaya bahwa agama bisa dijelaskan melalui analisis keritis dan ilmiah. Salah satu diantaranya adala Joachim Wach seorang ahli Filsafata Perenilaisme (fenomenologis) dari pengaruh Edmund Husserl, yang melihat pengalaman keagamaan dengan membiarkan data keagamaan itu berbicara untuk diri sendiri, tidak diperkenakan untuk memaksa atau intervensi dengan skema pengalaman keagamaan yang sebelumnya. Agama sebagai kajian yang menyajikan sehingga ia memunculkan berbagai penilaian yang berbeda dan tajam mengenai kedudukan agama dalam kehidupan manusia. Wach dalam menilai pengalaman keagamaan pada prilaku manusia dengan menggunakan dua cara. Pertama, menggunakan deskripsi sejarah agama, sekte atau aliran pemikiran kegamaan. Kedua, dengan pendekatan pribadi (personal approach). Dari model inilah Wach mengungkapkan pengalaman keagamaan. Menurutnya ada empat hakikat pengalaman keagamaan. Pertama, pandangan yang menyangkal adanya pengalaman tersebut karena di anggap sebagai ilusi belaka. Kedua, pengalaman yang mengakui eksitensi pengalaman keagamaan, namun pengalaman ini sama halnya dengan pengalaman yang lainnya. Salah satu pendukung adalah John Dewey tokoh filsafat pragmatisme. Ketiga, pandangan yang menyamakan dalam bentuk sejarah agama dengan pengalaman keagamaan, suatu kebiasaan yang menjadi ciri sikap konservatif yang konsisten terhadap pemahaman agama masyrakatnya. Keempat, pandangan yang mengakui adanya suatu pengalaman murni yang dapat didentifikasikan dengan mempergunakan kriteria tertentu yang dapat diterapkan pada ungkapan-ungkapan manapun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsep, analisis hakikat dan bentuk pengalaman keagamaan Joachim Wach. Kerangka berfikir dalam penelitian ini beranjak dari pemikiran Joachim Wah. Untuk tepat bagi seorang ahli sejarah agama dan mengungkapkan pengalaman keagamaan dengan menggunakan filsafat fenomenologis. Tidak melihat secara aspek psikologis, yang akan menimbulkan kleim tersendiri terhadap penganut agama. Langkah-langkah yang di tempuh dalam penelitian ini adalah pertama, pengumpulan buku-buku sebagai data, baik primer maupun sekunder. Kedua analisis data. dalam analisis data penulis menggunakan metode historis, sosiologis dan psikologis. Setelah Wach mengembangkan ide-ide dasar tentang fenomenologis, ia menemukan agama dengan sebagai sebuah obyek setudi yang sangat menjanjikan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Joachim Wach; pengalaman keagamaan;
Subjects: Doctrines of Religions
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama
Depositing User: Users 30 not found.
Date Deposited: 07 Mar 2016 01:24
Last Modified: 04 Apr 2019 06:47
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/762

Actions (login required)

View Item View Item