Aprillianti, Dwi (2023) Insiden Tambun: Tentara Republik Indonesia (TRI) versus Laskar Rakyat Jakarta Raya (LRJR) di Bekasi tahun 1947. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (150kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (176kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (113kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (465kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (339kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (304kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (115kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (260kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai konflik yang terjadi antara “kekuatan resmi” dengan “kelompok laskar” pada masa revolusi di Tambun, Bekasi. Melibatkan TRI dan LRJR, konflik yang terjadi justru memperburuk keadaan satuan militer Republik Indonesia. Selain harus menghadapi Sekutu dan Belanda, TRI juga harus menghadapi LRJR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terjadinya peristiwa Insiden Tambun serta menjelaskan kronologi bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Adapun metode yang digunakan oleh penulis dalam merekonstruksi peristiwa sejarah ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristik (pengumpulan sumber), kritik (verifikasi keabsahan sumber), interpretasi (analisis fakta sejarah), dan historiografi (penulisan sejarah). Berdasarkan penelitian ini, hasil temuan mengenai peristiwa Insiden Tambun dilatarbelakangi oleh ketidaksetujuan LRJR terhadap diplomasi yang dilakukan oleh Sutan Syahrir mengenai Perundingan Linggarjati, faktor lainnya mengenai Maklumat Panglima Tertinggi Indonesia Soekarno No. 1 pada tanggal 18 Maret 1947 yang memberikan instruksi kepada semua satuan bersenjata taktis, yaitu angkatan udara, angkatan laut, angkatan darat termasuk barisan beserta laskar, agar bergabung ke dalam TRI. Namun, LRJR menolak diintegrasikan ke dalam tubuh TRI. Selain itu, kondisi semakin memburuk saat didirikannya Pos Cukai oleh pemerintah pada awal April 1947, yang memicu terjadinya konflik di antara keduanya. Kronologi insiden ini diawali pada tanggal 13 April 1947 dengan LRJR yang berhasil melucuti TRI, dan Stasiun Tambun beserta Gedung Tinggi berhasil dikuasai. Konflik antara TRI dengan LRJR yang terjadi di Tambun berhasil ditangani pada tanggal 16 April 1947. Hingga akhirnya insiden tersebut baru benar-benar terhenti dengan diadakannya penyisiran terhadap laskar, dari Tambun-Cikarang-Lemahabang-Karawang pada tanggal 26 April 1947. Setelah diadakan perundingan pada tanggal 22 April 1947 di Yogyakarta, mengenai pengacauan yang dilakukan oleh LRJR.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tambun; revolusi; konflik; tentara; laskar |
Subjects: | Political dan Government Science > Political Situation and Condition in Indonesia History of Southeast Asia History of Southeast Asia > Period of Republic |
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam |
Depositing User: | Dwi Aprillianti |
Date Deposited: | 18 Sep 2023 02:55 |
Last Modified: | 18 Sep 2023 02:55 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/77751 |
Actions (login required)
View Item |