Makna penggunaan dhamir mutakallim dihubungkan dengan af`aal Allah dalam Al-Quran menurut Quraish Shihab

Ridwan, Asep Aan Ali (2007) Makna penggunaan dhamir mutakallim dihubungkan dengan af`aal Allah dalam Al-Quran menurut Quraish Shihab. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) COVER.pdf Download (184kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (68kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (65kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (147kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (174kB)
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (68kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (70kB)

Abstract

Al-Quran merupakan samudera keajaiban spiritual yang menjadi pandu bagi setiap muslimin guna mengarungi samudera kehidupannya. Tiada satu ayat pun yang dapat ditiru dan dimanipulasi oleh seorangpun. Kedahsyatan energi ajaran-ajarannya, kedalaman kandungan sains, akurasi prediksi-prediksinya terhadap masa depan kehidupan manusia serta keindahan nilai sastrawi serta susunan kalimatnya, menjadi bukti kemukjizatannya. Salah satu hal yang unik adalah ketika memperhatikan kata ganti untuk Allah yang terkadang dengan bentuk mufrad, terkadang juga dengan bentuk jamak. Quraish Shihab seorang mufassir kontemporer mencoba menjelaskan perbedaan penggunaan kata ganti tersebut. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah makna penggunaan dhamir mutakallim dihubungkan dengan af`al Allah dalam al-Quran Menurut Quraish Shihab. Untuk mengetahui makna penggunaan dhamir yang berbeda yang terangkai dengan ayat-ayat yang behubungan dengan af`al Allah, dapat diketahui melalui metode munasabah ayat, baik munasabah dengan ayat lain maupun dengan hadits nabi. Penelitian ini menggunakan metode content analisis atau analisis isi terhadap penafsiran Quraish Shihab tentang hubungan penggunaan dhamir mutakallim dengan `pekerjaan-pekerjaan` Allah. Dari hasil penelitian ini, ternyata penggunaan dhamir mutakallim yang berbeda-beda, erat kaitannya dengan pelaku / fa`il `pekerjaan` tersebut. Ketika suatu fi`il yang maknanya berkenaan dengan af`al Allah dan dirangkai dengan dhamir mutakallim wahdah, menunjukkan bahwa fa`ilnya adalah Allah sendiri. Sedangkan bila fi`il-fi`il tersebut dirangkaikan dengan dhamir mutakallim jamak maka terdapat dua alternative penafsiran; pertama, menunjukkan bahwa dalam pekerjaan tersebut ada pihak lain (selain Allah) yang terlibat didalamnya. Seperti dalam proses nuzul dan pemeliharaan al-Quran; jika ada ayat atau hadits dan dalil lainnya yang menunjukkan adanya keterlibatan selain Allah. Kedua, menunjukkan Allah mengagungkan dirinya (mu`adzam linafsihi) jika tidak ditemukan dalil pendukung yang menunjukkan adanya keterlibatan pihak lain selain Allah. Tetapi meskipun difahami adanya keterlibatan pihak lain, tidak berarti Allah tidak kuasa dan akan berkurang keagungan-Nya, pihak lain tersebut hanyalah sebatas perantara yang telah ditetapkan-Nya.

Actions (login required)

View Item