Tinjauan fiqih jinayah terhadap Pasal 82 Uu No. 22 Tahun 1997 tentang Hukuman mati bagi pengedar narkotika

Yuliawati, Erna (2006) Tinjauan fiqih jinayah terhadap Pasal 82 Uu No. 22 Tahun 1997 tentang Hukuman mati bagi pengedar narkotika. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text
1_cover.pdf

Download (231kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2_abstrak.pdf

Download (563kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3_daftarisi.pdf

Download (359kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4_bab1.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)
[img] Text
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (406kB)
[img] Text
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (485kB)

Abstract

Masalah narkotika. pada saat ini tidak lagi menjadi masalah yang bersifat regional dan nasional, akan tetapi telah menjadi masalah internasional. Mata dunia semua tertuju kepada masalah ini, karena bahaya yang ditimbulkannya. Hukuman bagi yang mengedarkannya pun cukup berat, yakni bisa dikenai hukuman mati. Pada Pasal 82 UU No. 22 Tahun 1997 dikatakan bahwa pengedar narkotika dipidana dengan pidana mati. Tujuan penelitian ini adalah: Pertama, mengetahui kedudukan narkotika menurut fiqh jinayah. Kedua, mengetahui kedudukan hukum hukuman mati bagi pengedar narkotika menurut fiqh jinayah. Ketiga, mengetahui korelasi antara hukum fiqh jinayah dengan UU No. 22 Tahun 1997. Al-Quran menggambarkan larangan terhadap kharnr sejak empat belas abad yang lalu, hal ini disebabkan bahwa Meminum-minuman kharnr merupakan sebagian dari dosa besar karena implikasinya dapat menghilangkan akal, apalagi mengedarkannya. Dalam syari’at Islam, tindak pidana atau delik dapat disejajarkan dengan istilah jinayah atau jarimah yaitu larangan-larangan syara yang diancamkan oleh Allah Swt dengan hukuman had atau ta'zir. Dalam menciptakan syari’at (undang-undang) bukanlah serampangan tanpa arah, melainkan bertujuan untuk merealisir kemaslahatan umum, memberikan kemanfaaatan dan menghindari kemafhsadatan bagi umat manusia. Konsep jinayah merupakan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh syari’at. Larangan ini timbul karena perbuatan-perbuatan tersebut mengecam sendi-sendi kehidupan masyarakat. Upaya menjaga keberadaan dan kelangsungan hidup dapat dipertahankan dan dipehhara bila disertai dengan sanksi atau hukuman. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metode Book Survey atau penelitian kepustakaan dan metode Content Analysis atau analisis isi. Book survey yaitu yang biasa digunakan untuk penelitian pcmikiran atau penelitian yang menggunakan pendekatan normatif dengan prosedur yang berbeda. Sedangkan content analysis merupakan metode yang digunakan untuk meneliti dokumen serta incnganalisis data-data yang berhubungan dengan judul skripsi. Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa, menurut fiqh jinayah larangan terhadap narkotika mempunyai persamaan hukum dengan khamar. Hal ini didasarkan kepada persamaan idat (alasan hukum) yakni "Setiap yang memabukkan adalah arak dan setiap arak adalah haram” (HR. Muslim dari Umar bin al-Khatab). Adapun kaitannya dengan pengedar narkotik telah masuk dalam kategori berbuat jarimah ta’zir. Hukuman yang dikenakan terhadap pengedar narkotik dikenai dengan hukuman ta’zir, bermaksud untuk menghalangi si terhukum untuk tidak kembali kepada jarimah atau dengan kata lain membuatnya jera. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sanksi yang dapat diberikan bagi pengedar narkotika adalah hukuman mati, sebab perbuatan itu merugikan dan membahayakan individu dan masyarakat. Sehingga hukuman mati dalam Pasal 82 UU No. 22 Tahun 1997, menurut konsep fiqh jinayah dapat diterima.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Pidana Islam, Jinayat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Siyasah
Depositing User: PKL6 SMKN 11 GARUT
Date Deposited: 23 Nov 2023 02:24
Last Modified: 23 Nov 2023 02:24
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/78172

Actions (login required)

View Item View Item