Analisis Hukum perkawinan anak perempuan hasil Zina dan Ayah biologisnya menurut empat Madzhab berdasarkan Hifdzunnasl : Study komparatif Istinbatulahkam Madzahibul Arba’ah

Albasyari, Abdul Mufti (2023) Analisis Hukum perkawinan anak perempuan hasil Zina dan Ayah biologisnya menurut empat Madzhab berdasarkan Hifdzunnasl : Study komparatif Istinbatulahkam Madzahibul Arba’ah. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (412kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf

Download (917kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (489kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (852kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (884kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (427kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (485kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (490kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA : Fenomena menikahi anak perempuan hasil zina merupakan hal yang tabu di tengah masyarakat. Namun kasus ini pernah terjadi, tepatnya di padalarang Kabupaten Bandung Barat. Menanggapi kasus tersebut Islam dalam hal ini ulama empat Madzhab mempunyai pendapat yang berbeda tentang penentuan hukum (Istinbath al ahkam) perkawinan anak perempuan hasil zina dan ayah biologisnya. Hukum positif juga belum mengatur secara tegas apakah anak perempuan hasil zina itu ajnabiyyah yang halal dinikahi atau bahkan haram dinikahi. Problematika hasil keturunan dari perkawinan tersebut juga harus dipertimbangkan dengan maqosyidussyari’ah dalam hal ini memakai konsep hifdzunnasl. Adapun tujuan penelitian ini untuk : (1) Mengetahui istinbath al ahkam Empat Mazhab tentang hukum perkawinan anak perempuan hasil zina dan ayah biologisnya. (2) Mengetahui relevansi pendapat Empat Mazhab tentang hukum perkawinan anak perempuan hasil zina dan ayah biologisnya dikaitkan dengan Hukum Islam di Indonesia. (3) mengetahui dampak perkawinan sedarah anak perempuan hasil zina dan ayah biologisnya dikaitkan dengan hifdzunnasl. Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah kualitatif, dengan pendekatan library research, dan jenis penelitian deskriptis-analitis. Objek penelitian tesis ini difokuskan pada istinbath al ahkam golongan imam madzhab yang empat dan relevansinya dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Adapun sumber data yang digunakan adalah kitab, buku, jurnal dan website yang menunjang penelitian. Sedangkan sumber data primernya dalam penelitian ini adalah kitab Al-Mabsuth karya al-Sarakhsi (Hanafiyah), Bidayat al-mujtahid wa nihayat al-muqtasid karya Ibnu Rusyd (Malikiyah), Al-Muhazzab fi Fiqh al Imam al-Syafi’I karya al-Syirazi (Syafi’iyah), Al-Mughni karya Ibnu Qudamah (Hanabilah). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Perkawinan anak perempuan hasil zina dan ayah biologisnya menurut madzhab Hanafiyah dan Hanabilah adalah haram, sedangkan menurut madzhab Malikiyah dan Syafi’iyah adalah halal (sah) tapi makruh. (2) Ketentuan dalam hukum positif Indonesia lebih cenderung memberikan larangan terhadap masalah anak yang menikah dengan ayah biologisnya terlebih dengan hadirnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010. (3) Hasil penelitian medis disandingkan dengan konsep hifdzunnasl menunjukan bahwa dengan perkawinan sedarah akan menimbulkan kemadharatan timbulnya beberapa penyakit incest. ENGLISH : The phenomenon of marrying a daughter of adultery is a taboo in society. However, cases that have occurred, to be precise in Padalarang, West Bandung Regency. Responding to this case, Islam, in this case the scholars of the four Madzhabs, have different opinions about buying the law (Istinbath al ahkam) for the marriage of a daughter resulting from adultery and her biological father. Positive law also does not stipulate explicitly whether a daughter resulting from adultery is ajnabiyyah who is lawful to marry or even unlawful to marry. The problem of offspring from the marriage must also be considered with maqosyidussyari'ah in this case using the concept of hifdzunnasl. The aims of this study are to: (1) Know the istinbath al ahkam of the Four Schools regarding the marriage laws of daughters resulting from adultery and their biological fathers. (2) Knowing the relevance of the opinion of the Four Schools regarding the marriage law of daughters of adultery and biological fathers in relation to Islamic law in Indonesia. (3) Knowing the impact of inbreeding on daughters resulting from adultery and their biological fathers associated with hifdzunnasl. The research method used in this thesis is qualitative, with a library research approach, and a descriptive-analytical type of research. The research object of this thesis is devoted to istinbath al ahkam group of madzhab imams whose empathy and relevance to Islamic law applies in Indonesia. The data sources used are books, books, journals and websites that support research. Meanwhile, the primary data sources in this study were Al-Mabsuth by al-Sarakhsi (Hanafiyah), Bidayat al-mujtahid wa nihayat al-muqtasid by Ibn Rushd (Malikiyah), Al-Muhazzab fi Fiqh al Imam al-Syafi'I by al -Syirazi (Syafi'iyah), Al-Mughni by Ibn Qudamah (Hanabilah). The results of this study show that: (1) The marriage of a daughter resulting from adultery and her biological father according to the Hanafiyah and Hanabilah schools is illegitimate, while according to the Malikiyah and Syafi'iyah schools it is halal (legal) but makruh. (2) Provisions in Indonesian positive law are more likely to provide a prohibition against the problem of children who are married to their biological father prior to the presence of the Constitutional Court decision Number 46/PUU-VIII/2010. (3) The results of medical research coupled with the concept of hifdzunnasl show that inbreeding will cause harm to the existence of incest. ARAB : عبد المفتي البشرى ٢٢١٠٠٥٠٠٠١: تحليل شرعي لزواج البنات من الزنا وآبائهن في الأحياء على أربعة مذاهب على أساس حفظ النسل (دراسة مقارنة لاستنباط الحكم مذاهب الأربعة) تعتبر ظاهرة الزواج من ابنة الزنا من المحرمات في المجتمع. ومع ذلك ، لم تحدث هذه القضية على وجه الدقة في بادالارانغ ، غرب باندونغ ريجنسي. رداً على هذه الحالة ، فإن الإسلام ، في هذه الحالة علماء المذاهب الأربعة ، لهم آراء مختلفة فيما يتعلق بتحديد قانون (إستنباط الأحكام) لزواج البنت الناتجة عن الزنا من والدها الحقيقي. كما أن القانون الوضعي لا ينص صراحة على ما إذا كانت الابنة الناتجة عن الزنا أجنابية يجوز الزواج بها أم لا. مشكلة النسل من الزواج يجب أن تؤخذ بعين الاعتبار مع المقوسية في هذه الحالة باستخدام مفهوم حفظ النسل الغرض من هذا البحث هو: (١) التعرف على إستنباط الأحكام من المدارس الأربع فيما يتعلق بقانون زواج البنات من الزنا وآبائهن الطبيعيين. (٢) معرفة أهمية رأي المدارس الأربع فيما يتعلق بقانون زواج البنات الناجم عن الزنا وآبائهن البيولوجيين فيما يتعلق بالشريعة الإسلامية في إندونيسيا. (٣) معرفة أثر زواج الأقارب على البنات الناجم عن الزنا وآبائهن الحقيقيين المرتبطين بالحب. إن طريقة البحث المستخدمة في هذه الرسالة نوعية ، مع منهج بحث المكتبة ، ونوع بحث وصفي تحليلي. يركز موضوع البحث في هذه الرسالة على استنباط الأحكام لأئمة المذهب الأربعة وصلته بالشريعة الإسلامية المعمول بها في إندونيسيا. مصادر البيانات المستخدمة هي الكتب والكتب والمجلات والمواقع التي تدعم البحث. في الوقت نفسه ، كانت مصادر البيانات الأولية في هذه الدراسة هي المبسوط للسرخسي (حنفية) ، وبداية المجتهد ونهاية المقتصد لابن رشد (المالكية) ، والمهذب في فقه الإمام الصيفي. الشيرازي (شفعية) ، المغني لابن قدامة (حنابلة) تشير نتائج هذه الدراسة إلى أن: (١) زواج البنت الناتج عن الزنا من والدها الحقيقي حسب مدرستي الحنفية والحنابلة غير شرعي ، أما في المدارس المالكية والسيفية فهو حلال لكن مكروه. (٢) تميل أحكام القانون الوضعي الإندونيسي إلى حظر مسألة زواج الأطفال من آبائهم البيولوجيي ٣ تظهر نتائج البحث الطبي المقترن بالمفهوم أن زواج الأقارب سيؤدي إلى ضرر لوجود سفاح القربى

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Istinbath al- Ahkam Empat Madzhab; Perkawinan Anak Hasil Zina; Hukum positif; Hifdzunnasl;
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam
Law > Comparative Law
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Hukum Keluarga
Depositing User: Abdul Mufti Albasyari
Date Deposited: 19 Sep 2023 06:20
Last Modified: 19 Sep 2023 06:20
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/78284

Actions (login required)

View Item View Item