Peran konselor dalam membentuk konsep diri pada remaja : Studi deskriptif pada santri Yayasan Lima Menara Kecamatan Panyileukan Kota Bandung

Chairunisa, Zulfa (2023) Peran konselor dalam membentuk konsep diri pada remaja : Studi deskriptif pada santri Yayasan Lima Menara Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (82kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRACK.pdf Download (62kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTARISI.pdf Download (93kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB1.pdf Download (342kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB2.pdf Restricted to Registered users only Download (348kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB3.pdf Restricted to Registered users only Download (359kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DAFTARPUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) | Request a copy

Abstract

Adapun yang melatar belakangi penulis tertarik untuk membuat penelitian ini didasarkan dari hasil survei awal pada tanggal 20 Februari 2023 di Yayasan Lima Menara terhadap remaja, mereka sering sekali mengalami kegalauan, kebingungan, sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan, kehilangan harapan akibat dari broken home dan tidak percayaan diri sehingga ia merasa sendiri dan entah dengan siapa ia harus mencurahkan isi hatinya. Hal ini terjadi akibat dari kurangnya aktualisasi diri dari orang lain, rasa cinta dan kasih sayang yang tidak terpenuhi serta pola asuh dari orang tua.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi konsep diri remaja sebelum adanya peran konselor. Kemudian untuk mengetahui hak dan kewajiban seorang konselor dalam membentuk konsep diri pada remaja di Yayasan Lima Menara. Serta untuk mengetahui bagaimana implementasi hak dan kewajiban konselor dalam membentuk konsep diri pada remaja di Yayasan Lima Menara.Metode penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif, alasan peniliti menggunakan metode tersebut adalah untuk menjelaskan secara deskriptif mengenai peran konselor dalam membentuk konsep diri pada remaja.Adapun teknik pengumpulan data yakni berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori peran konselor menurut Baruth dan Robinson digunakan untuk mengetahui bagaimana peran yang melekat dan dijalankan oleh seorang individu yang berfungsi sebagai konselor. Konselor menerapkan teori humanistik berupa menjadi fasilitator dalam pemecahan masalah agar klien mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya.Hasil dari penelitian ini kondisi remaja di Yayasan Lima Menara belum memiliki konsep diri yang baik hal ini terlihat dari adanya ketidakpercayaan diri dalam diri individu klien, tidak menjadikan dirinya sebagai motivasi utama, memiliki self image yang kurang baik terhadap dirinya sendiri, dan tidak berkeyakinan mampu menghadapi tantangan hidup dengan baik. Untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi klien, konselor berhak mencari tahu dan mendapatkan informasi klien secara detail melalui pendekatan terhadap klien maupun orang-orang yang ada disekitar klien. Konselor mengimplementasikannya dengan memberikan pemahaman pada klien bahwa mereka mampu memahami dirinya serta permasalahan yang ada serta klien yakin mampu menyelesaikan permasalahan-permalahannya dengan baik. sehingga hasil dari adanya peran konselor ini menunjukkan adanya perubahan pada konsep diri remaja yang berusia 10-19 tahun seperti munculnya kepercayaan diri, berpikiran positif terhadap dirinya, mempunyai tujuan dalam hidup dan mampu menghadapi permasalahan dalam hidupnya dengan baik dan yakin.

Actions (login required)

View Item