Aplikasi konsep darurat dan hajat di dalam fatwa MUI nomor 4 tahun 2005 tentang aborsi

Muttaqin, Zaenal (2019) Aplikasi konsep darurat dan hajat di dalam fatwa MUI nomor 4 tahun 2005 tentang aborsi. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (207kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (256kB) | Preview
Preview	Text 3_daftarisi.pdf Download (221kB) | Preview
Preview	Text 4_bab1.pdf Download (608kB) | Preview
	Text 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (576kB) | Request a copy
	Text 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (588kB) | Request a copy
	Text 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (163kB) | Request a copy
	Text 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (287kB) | Request a copy

Abstract

Ketentuan mengenai pengguguran kandungan (aborsi) terdapat di dalam Fatwa MUI No. 4 Tahun 2005 tentang Aborsi. Secara umum penggunaan aborsi adalah sesuatu yang dilarang, tetapi dalam kondisi-kondisi tertentu diperbolehkan karena uzur yang bersifat darurat dan hajat. Masih banyak orang yang belum mengetahui lebih dalam mengenai konsep darurat dan hajat berikut ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi agar kedua konsep tersebut bisa dilakukan. Oleh karena itu penulis ingin meninjau lebih jauh mengenai konsep darurat dan hajat yang terdapat di dalam Fatwa MUI tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bagaimana hukum aborsi menurut Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2005 tentang Aborsi. (2) apa saja alasan kebolehan melakukan aborsi menurut Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2005 tentang Aborsi. (3) Bagaimana tinjauan konsep darurat dan hajat dalam Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2005 tentang Aborsi. Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa membunuh adalah sesuatu yang dilarang sesuai dengan ketentuan di dalam al-Qur’an surat al-Isra ayat 33. Tapi dalam kondisi tertentu membunuh dibolehkan apabila terdapat alasan-alasan salah satunya karena darurat dan hajat. Kondisi darurat adalah suatu kondisi yang mana apabila tidak melakukan sesuatu yang dilarang maka akan mengancam jiwa/maqashid al-syari’ah, sedangkan hajat adalah suatu kondisi yang mana apabila tidak melakukan sesuatu yang dilarang maka akan mengalami kesulitan yang berat tapi tidak sampai mengancam jiwa/maqashid al-syari’ah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan book research dan pendekatan content analysis (analisis isi). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan dengan mengkaji berbagai literatur yang ada sebagai bahan penelitian. Sumber data primer yang digunakan adalah Fatwa MUI 2a dan b No. 4 Tahun 2005 tentang Aborsi, dan sumber data sekundernya adalah segala sumber data yang mendukung dalam penelitian, yaitu berupa buku-buku, kitab-kitab, jurnal dan literatur lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) secara garis besar hukum aborsi dalam Fatwa MUI No. 4 tahun 2005 tentang Aborsi dilarang, kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu aborsi dibolehkan (2) alasan MUI membolehkan aborsi adalah karena adanya uzur baik yang sifatnya darurat seperti perempuan yang hamil menderita sakit fisik berat dan kehamilan yang mengancam nyawa si ibu, ataupun hajat seperti janin yang dikandung dideteksi menderita cacat genetik dan kehamilan akibat perkosaan. (3) Konsep darurat dan hajat yang digunakan oleh MUI dalam mengklasifikasikan alasan-alasan kebolehan aborsi merujuk pada pendapatnya Dr. Wahbah al-Zuhaily karena konsep daruratnya bersifat umum dimana apabila tidak terpenuhi maka akan mengancam kepada maqashid al-syari’ah, adapun konsep hajatnya, apabila tidak terpenuhi maka akan terjadi pada sesuatu yang menyulitkan tapi tidak sampai mengancam kepada maqashid al-syari’ah.

Actions (login required)

View Item