Sintesis keramik berpori dari Tanah Liat dan sdsorpsinya terhadap Rhodamin B

Malik, Saeful (2023) Sintesis keramik berpori dari Tanah Liat dan sdsorpsinya terhadap Rhodamin B. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text 1_cover.pdf Download (186kB) | Preview
Preview	Text 2_abstrak.pdf Download (197kB) | Preview
Preview	Text 3_daftarisi.pdf Download (306kB) | Preview
Preview	Text 4_bab1.pdf Download (209kB) | Preview
	Text 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (738kB) | Request a copy
	Text 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (327kB) | Request a copy
	Text 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (715kB) | Request a copy
	Text 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (199kB) | Request a copy
	Text 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB) | Request a copy

Abstract

Zat warna Rhodamin B merupakan zat pewarna tekstil yang mengandung gugus amino dan memiliki sifat inti benzen, dimana kandungan senyawa tersebut sulit didegradasi oleh mikro organisme secara alami. Zat warna ini menjadi masalah yang serius bagi lingkungan khusunya lingkungan perairan. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran zat warna Rhodamin B adalah metode adsorpsi. Keramik berpori dari tanah liat merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai adsorben karena pori-pori permukaan keramik mampu mengadsopsi zat Rhodamin B. keramik berpori dapat diperoleh dari sintesis tanah liat yang dicampur kalsium karbonat dengan sekam padi. Pada penelitian ini keramik berpori diperoleh dari sintesis tanah liat dicampur dengan kalisum karbonat dan sekam padi.campuran dari tanah liat, kalsium karbonat dan tanah liat kemudian dijemur tidak langsung di bawah sinar matahari lalu dibentuk butiran pelet, kemudian dipanaskan menggunakan oven dan dikalsinasi menggunakan furnace pada suhu 1100 oC. Dari hasil karakterisasi SEM dan XRD diketahui bahwa keramik berpori dari tanah liat memiliki persentase pori 52,40% dan mengandung mineral-mineral seperti kuarsa (SiO¬2), anothite (Al2CaO8Si2) dan hematit (Fe2O3). Agar didapatkan kondisi waktu kontak adsorpsi optimum kemudian dilakukan optimasi waktu optimum. Dari hasil optimasi waktu kontak optimum diperoleh 40 menit dengan persentasi efisiensi adsorpsi 59,13% dan terjadi peningkatan kapasitas adsorpsi seiring bertambahnya konsentrasi.

Actions (login required)

View Item