Iskandar, Megah (2007) Penafsiran Moh. E. Hasim terhadap ayat-ayat tauhid dalam tafsir lenyepaneun. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (75kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (68kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf Download (66kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (140kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (386kB) |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (357kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (78kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (75kB) |
Abstract
Ayat-ayat yang berkenaan dengan tauhid dalam Al-Quran merupakan penegasan tentang eksistensi Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Tauhid Adalah mengesakan Allah dengan tidak menyekutukan-Nya. Dikalangan sebagian umat Islam masih banyak yang belum memahami tauhid secara utuh, sehingga Moh. E. Hasim dalam tafsirnya banyak menyoroti tauhid. Tentunya, penafsiran yang dilakukan Moh. E. Hasim mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan dengan mufassir lainnya. Tujuan penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui penafsiran ayat-ayat tauhid menurut Moh. E. Hasim dalam tafsir ayat suci lenyepaneun, sejarah kehidupan Moh. E. Hasim, serta ide-ide pemikirannya. Penelitian ini bersumber dari pemikiran bahwa begitu kompleks penafsiran ayat-ayat Al-Quran yang menyangkut masalah metode dan karakteristrik, karena dilatar belakangi oleh konsep pemikiran dan pengaruh pendidikan yang berbeda-beda. Sampai pada masalah prinsip penafsiran pun berbeda. Paradigma yang mencolok dari corak penafsiran Moh. E. Hasim adalah Adabiy Ijtima'i atau sastra budaya kemasyarakatan, yakni satu corak tafsir yang menjelaskan petunjuk-petunjuk ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat, serta usaha-usaha untuk menanggulangi penyakit-penyakit atau masalah-masalah mereka berdasarkan petunjuk ayat-ayat, dengan mengemukakan petunjuk-petunjuk tersebut dalam bahasa yang mudah dimengerti tapi indah didengar. Sebagaimana disebutkan oleh Moh. E. Hasim sendiri, bahwa bahasa yang digunakan adalah bahasa kesukaan orang Sunda upaya mudah dimengerti dan difahami. Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, studi literatur guna mengumpulkan data-data yang bersifat teoritis. Kedua, wawancara guna mengumpulkan data-data untuk lebih memperjelas ide pemikiran Moh. E. Hasim. Sedangkan sumbernya berupa primer dan sekunder. Data ini dikumpulkan melalui penelaahan, pembacaan, dan pemilihan sesuai dengan penelitian masalah, kemudian dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan. Kultur sosial adalah objek yang mendominasi penfasiran Moh. E. Hasim dalam kitabnya, disebutkan kultur-kultur yang menyimpang dari akidah yang murni, seperti; tingkeban, adalah suatu upacara adat bagi yang tengah hamil tujuh bulan, menginjak telur dalam upacara adat pernikahan, menyajikan sesajen kepada Dwi Sri atau Nyi Loro Kidul, dan lain-lain. Juga, Moh. E. Hasim menyoroti aliran-aliran sesat, istilah ini beliau menyebutnya dengan bid'ah akidah. Tauhid adalah keyakinan yang terdapat pada hati setiap orang. Sehingga bentuk apa pun keyakinan yang bertentangan dengan Al-Quran dan hadits maka menurut Moh. E. Hasim orang tersebut telah musyrik, munafik, taklid, serta termasuk ke dalam kategori kufur syirik, mereka akan ditempatkan di dalam neraka untuk selama-lamanya meskipun tidak pernah meninggalkan shalat, puasa, zakat, bahkan pernah naik haji sekalipun.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | tafsir lenyepaneun; Moh. E. Hasyim; ayat tauhid; |
Subjects: | Islam > Interpretation and Criticism of Koran |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tafsir Hadits |
Depositing User: | Users 30 not found. |
Date Deposited: | 07 Mar 2016 07:19 |
Last Modified: | 03 Sep 2019 03:51 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/787 |
Actions (login required)
View Item |