Pengelolaan aset tetap daerah pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bandung

Saputra, Iyan Nanda (2023) Pengelolaan aset tetap daerah pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (60kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (71kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (89kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (222kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (162kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (126kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (524kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (87kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (34kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA : Masalah pengelolaan asset daerah tidak hanya terjadi di pemerintah pusat tetapi juga di tingkat daerah. Isu-isu tersebut meliputi perubahan dan beberapa peraturan perundang-undangan BMD. Banyaknya asset daerah yang dimiliki oleh pemerintah juga menjadi suatu permasalahan mengenai pengelolaan asset daerah, yang artinya masalah pengelolaan asset tidak hanya dipengaruhi oleh perubahan peraturan perundang-undangnya. Begitupun di Kabupaten Bandung banyaknya asset yang dimiliki membuat meningkatnya anggaran belanja modal pada akhir tahun yang dianggarkan dalam APBD perubahan karena penambahan asset tetap yang menyebabkan tidak optimalnya pengelolaan asset di Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tata Kelola atau Pengelolaan Aset tetap yang dilakukan Badan Keuangan dan Aset daerah Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan teori dari Doli D. Siregar (2004:518) yang menyatakan bahwa Pengelolaan aset yang baik dan efektif itu dapat dilakukan dalam lima tahapan kerja, yaitu inventarisasi aset, legal audit, penilaian aset, optimalisasi aset dan perkembangan sistem informasi manajemen aset. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menjawab permasalahan yang dikaji dengan pengumpulan data melalui hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengelolaan aset tetap daerah pada Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bandung berdasarkan teori Doli D. Siregar (2004:518) pada dimensi pertama yaitu Inventarisasi Aset yang belum berjalan dengan baik, baik sesuai dengan kodefikasi ataupun labeling pada aset tetap disana dikarenakan kekurangan sumberdaya manusia membuat proses pencatatan menjadi sedikit terhambat atau terlewat dalam penulisannya. Kemudian dimensi kedua yaitu Legal Audit yang dilakukan oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah pun masih belum optimal yang dikarenakan masih ada para pengguna asset tidak melaporkan tentang pengadaan yang telah mereka laporkan sehingga pihak pengelola aset di bkad pun merasa kesulitan dikarenakan data aset tersebut tersendat Kemudian dimensi ketiga tentang proses penilaian aset tetap di Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bandung tidak melakukan proses penilaian pada aset tetap akan tetapi dalam melakukan proses penilaian atas aset tetapnya menggunakan jasa penilai independen dari pihak ketiga atau swasta, Kemudian dimensi keempat yaitu Optimalisasi Aset Tetap yang mulai berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat Aset yang berpotensi tentunya Badan Keuangan dan Aset Daerah telah melakukan optimalisasi asset tetap baik itu secara financial contohnya seperti penyewaan gedung sijalak harupat dengan mekanisme sewa dan mekanisme BGS yang meliputi pengelolaan pasar disekeliling gedung sijalak harupat yang akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kemudian dimensi terakhir yaitu Pengawasan Dan Pengendalian asset tetap pada Badan Keuangan dan Aset Tetap Daerah Kabupaten Bandung sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan yang dilakukan oleh pihak Inspektorat Kabupaten Bandung, yang selalu memantau kegiatan inventaris yang dilakukan oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Bandung dalam menyusun 5 (lima) Kartu Inventaris Barang (KIB). ENGLISH : The problem of managing regional assets does not only occur at the central government but also at the regional level. These issues include changes and several BMD laws and regulations. In principle, special product law features in the field of state financial administration and strict separation from financial authorities should be emphasized. The large number of regional assets owned by the government is also a problem regarding regional asset management, which means that the problem of asset management is not only influenced by changes in laws and regulations. Likewise in Bandung Regency the number of assets owned has increased the capital expenditure budget at the end of the year which is budgeted in the APBD changes due to the addition of fixed assets which causes not optimal management of assets in the Bandung Regency Regional Finance and Assets Agency. The purpose of this study was to determine the Governance or Management of Fixed Assets carried out by the Bandung Regency Regional Finance and Asset Management Agency. This study uses the theory of Doli D. Siregar (2004: 518) which states that good and effective asset management can be carried out in five stages of work, namely asset inventory, legal audit, asset valuation, asset optimization and the development of an asset management information system. The method used in this research is descriptive method with a qualitative approach to answer the problems studied by collecting data through observations, interviews and documentation. The data analysis technique used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that the management of regional fixed assets at the Bandung Regency Regional Financial and Asset Management Agency is based on the theory of Doli D. Siregar (2004: 518) in the first dimension, namely Asset Inventory that has not gone well, either according to the codefication or labeling of fixed assets there Due to the lack of human resources, the recording process becomes a little hampered or missed in writing. Then the second dimension, namely the Legal Audit carried out by the Financial Agency and Regional Assets, is still not optimal because there are still asset users who do not report procurement that they have reported for legal audits so that asset managers in BKAD also find it difficult because the asset data is stagnant and likewise the lack of human resources in the management of assets that are legally audited. Then the third dimension concerns the process of valuing fixed assets at the Bandung Regency Regional Finance and Assets Agency not carrying out the valuation process on fixed assets but in carrying out the valuation process for its fixed assets using the services of an independent appraiser from a third party or private, where the third appraiser is selected by the District Government Bandung, must have a certificate on asset valuation, but this third party or the private sector is also selected differently in each asset valuation so that they can find out the concrete value of these fixed assets, so this can also make it easier to determine and know the value of goods or the value of the fixed assets. Then the fourth dimension, namely Optimization of Fixed Assets which is starting to run well, this can be seen from potential assets, of course the Financial Agency and Regional Assets have optimized fixed assets both financially, for example, such as leasing the Sijalak Harupat building with a rental mechanism and the BGS mechanism which includes management the market around the sijalak harupat building which will increase local revenue (PAD). Then the last dimension, namely Supervision and Control of fixed assets at the Bandung Regency Regional Financial and Fixed Assets Agency, has been going well. This can be seen in the activities carried out by the Bandung Regency Inspectorate, which always monitors inventory activities carried out by the Bandung Regency Regional Financial and Asset Agency (BPKAD) in compiling 5 (five) Goods Inventory Cards (KIB).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Pengelolaan; Aset Tetap; Badan Keuangan dan Aset Daerah;
Subjects: Public Administration
Specific Field of Public Administration
Office Services > Office Management
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Administrasi Publik
Depositing User: Iyan Nanda Saputra
Date Deposited: 25 Sep 2023 00:32
Last Modified: 25 Sep 2023 00:32
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/78781

Actions (login required)

View Item View Item