Jual beli barang pesanan yang belum diterima di pasar Pameungpeuk Kecamatan Pameungpeuk

Cahyadi, Hendi (2009) Jual beli barang pesanan yang belum diterima di pasar Pameungpeuk Kecamatan Pameungpeuk. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (217kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (505kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (268kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (742kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (423kB)

Abstract

Salah satu akad muamalah yang biasa dipakai anlara pelaku pasar, baik pedagang dengan pembeli maupun pedagang dengan distributor adalah jual beli secara tunai dan tidak tunai (angsuran). Jual beli tunai biasanya dilakukan antara pedagang pasar dengan konsumen. Jual beli tidak tunai biasanya dilakukan antara pedagang pasar dengan distributor dan pemasok barang lainnya dalam bentuk bai' al-salam. Di mana. distributor terlebih dahulu mendatangi pedagang pasar untuk melakukan akad bai' al-salam dan barang diserahkan pada hari berikutnya sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati kedua pihak. Dalam akad bai' al-salam, pedagang biasanya sudah menjual kembali barang pesanan tersebut kepada konsumen sebelum diterima dari pihak distributor. Padahal jual beli pada barang pesanan yang belum diterima termasuk bai' al-ma dum (jual beli barang yang belum tampak) yang tidak sesuai dengan hadits dari Ibn Umar riwavat al- Bukhari dan asas mu amalah tabaddul manajV (saltng memberi manfaat). Fenomena ilulah yang melatarbelakangi penulis melakukan penelitian skripsi. Penelitian ini dilakukan di Pasar Pameungpeuk yang berlokasi di Desa Pameungpeuk Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan jual beli barang pesanan yang belum diterima, mashlahat dan mafsadat jual beli barang pesanan yang belum diterima. dan tinjauan fiqih mu’amalah terhadap jual beli barang pesanan yang belum diterima. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Metode untuk mendeskripsikan aplikasi, sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi berdasarkan fakta yang tampak. Satuan analisis itu dapat berupa seorang tokoh, suatu peristiwa. suatu keluarga, suatu wilayah, suatu pranata. suatu kebudayaan dan suatu komunitas. Sebagaimana bentuk akad lainnya, akad bai ’ al-salam harus memenuhi asas muamalah yang meliputi: asas tabaddul marnfi, pemerataan. ‘an taradin. ‘adamul gurar. birr al-taqwa, dan musyarakah. Selain itu, juga harus memenuhi rukun dan syarat akad bai' al-salam. Syarat akad bai ’ al-salam selain sama dengan akad jual bali juga memiliki syarat khusus lainnya. Salah satunya adalah bahvva barang pesanan harus dapat diserahkan kemudian dan tidak boleh dijual sebelum barang tersebut diterima oleh pihak pemesan. Sedangkan di lokasi penelitian, pedagang yang melakukan akad bai ’ al-salam dengan pihak distributor telah menjual kembali barang tersebut sebelum diterima serta tidak memperhatikan terhadap adanva kepastian barang tersebut diterima. Hal ini akan menunbulkan dampak terhadap akad kedua antara pedagang dengan konsumen, karenatiada kepastian mengenai barang. Berdasarkan konsep tersebut. akhirnva penulis menyimpulkan bahwajual beli bai ’ as-salam antara pedagang dengan distributor di lokasi penelitian adalah sah apabila memenuhi syarat qabd. Sehmgga pedagang pasar sudah berhak untuk menjual barang pesanan tersebut. meskipun barang masih berada di pihak distributor. Namun. yang terjadi pedagang pasar tidak memperdulikan terhadap kepastian barang tersebut diterima. Sehingga, pelaksanaan jual beli barang pesanan yang belum diterima dapat merugikan pihak konsumen dan tidak terpenuhmya asas tabaddul manafV (saling memberi manfaat).

Actions (login required)

View Item