Assidiqi, Rizqi Abdul Karim (2023) Penetapan status Mafqud dalam perceraian menurut kompilasi Hukum Islam dan Enakmen 54 Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor tahun 2003. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (189kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (353kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (168kB) | Preview |
|
|
Text
4_bab1.pdf Download (836kB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (848kB) |
||
Text (BAB 3)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (585kB) |
||
Text (BAB 4)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (295kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (414kB) |
Abstract
Indonesia dan Malaysia mayoritas Madzhab Syafi’iyyah, walaupun demikian, tentu ada beberapa keputusan yang berbeda walaupun bermadzhab yang sama. Salah satu keputusan yang berbeda antara Indonesia dan Malaysia adalah tentang penetapan status mafqud di dalam perceraian. Mafqud adalah orang yang sudah lama tidak diketahui keberadaannya atau mereka yang beritanya telah menghilang dan eksistensinya tidak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) analisis penetapan status mafqud menurut Kompilasi Hukum Islam dan Enakmen 54 Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2003 (2) perbedaan putusan penetapan status mafqud menurut Kompilasi Hukum Islam dan Enakmen 54 Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2003 (3) analisis tinjauan Maslahah Mursalah dalam penetapan status mafqud. Maslahat Mursalah adalah kemaslahatan yang tidak disyariatkan oleh nash, namun kemaslahatan tersebut sesuai dengan tindakan syara’ dan memelihara tujuan syara’ dengan jalan menolak unsur kemafsadatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis komperatif, dengan menganalisa dan menjelaskan topik pembahasan melalui studi kepustakaan (Library Research) kemudian membandingkannya, penelitian ini berlandaskan kepada sumber primer dan sumber sekunder dan sumber-sumber lain yang mengakomodasi dalam penelitian serta dengan pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) Kompilasi Hukum Islam memutuskan menunggu mafqud selama 2 tahun, keputusan ini sudah beranjak dari pendapat para ulama terdahulu. Sedangkan Enakmen 54 Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2003 memutuskan menunggu mafqud selama 4 tahun, keputusan ini berlandaskan kepada qaul qadimnya Imam Syafi’i dan Imam Malik. (2) di dalam Enakmen 54 Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2003 menyebutkan bahwa termasuk fasakh. Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam tidak mengaitkan mafqud ini dengan fasakh. (3) analisis teori maslahah mursalah, keputusan Kompilasi Hukum Islam dalam menunggu mafqud selama 2 tahun lebih tepat ketimbang Enakmen 54 Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Selangor yang memutuskan masa menunggu mafqud selama 4 tahun.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mafqud; Perceraian; Kompilasi Hukum Islam; Enakmen 54 UndangUndang Keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2003 |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Perceraian Menurut Islam Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Pengadilan Islam di Indonesia |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | Rizqi Abdul Karim Assidiqi |
Date Deposited: | 04 Oct 2023 01:05 |
Last Modified: | 04 Oct 2023 01:05 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/79069 |
Actions (login required)
View Item |