Language Disorders of a Stroke Patient in Robinson’s My Beautiful Broken Brain documentary film

Naufal, Atsil Abdurrahman (2023) Language Disorders of a Stroke Patient in Robinson’s My Beautiful Broken Brain documentary film. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (350kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (422kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (324kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (339kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (499kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (337kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (712kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (201kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) | Request a copy

Abstract

ENGLISH : Interaction requires an understanding between the two parties both in terms of the meaning and purpose of the conversation. However, in practice there are several causes that interfere with a person's language skills so that the meaning and purpose of the conversation is not conveyed, such as a stroke. Therefore, the research problems derived from this phenomenon are (1) What are the linguistic symptoms experienced by stroke patients in the film My Beautiful Broken Brain? (2) What types of disorders experienced by stroke patients in the film My Beautiful Broken Brain?. The theory used in this study is from Manasco (2020) regarding aphasia symptoms and Shipley & McAfee (2019) concerning assessment of the type of aphasia. The research method used in this study is a qualitative method with content analysis to analyze the data in this study. From the results of the data analysis, Lotje Sodderland as a stroke sufferer has several symptoms such as Anomia in Broca's Aphasia, Anomia in Anomic Aphasia, Agrammatism, Verbal Comprehension Deficit, Repetition Deficit, Perseveration, Phonemic Paraphasia, Neological Paraphasia, Semantic Paraphasia, Unrelated Verbal Paraphasia, Pure Alexia, Central Alexia, Agrafia, and Apraxia. In addition, based on the symptoms found and the results of the aphasia type assessment table, it was found that the type of aphasia that Lotje Sodderland suffered from was Broca's aphasia. Based on all the findings obtained from this study, it can be concluded that Lotje Sodderland with a language disorder acquired from a stroke experienced a significant decrease in language skills such as naming difficulties, repetition, choosing words, to writing and reading. Then from the symptoms, it shows indications of aphasia symptoms which refer to Broca's aphasia. This study has suggestion for future researchers to broaden and deepen other psycholinguistic materials in the realm of language disorders or even other materials. INDONESIA : Sebuah interaksi memerlukan kesepahaman antara kedua belah pihak baik secara makna maupun tujuan dari pembicaraan. Namun dalam prakteknya ada beberapa penyebab yang menganggu kemampuan berbahasa seseorang sehingga makna dan tujuan pembicaraan tidak tersampaikan, seperti stroke. Maka dari itu, masalah penelitian yang didapat dari peristiwa ini adalah (1) Apa saja gejala linguistik yang dialami pasien stroke dalam film My Beautiful Broken Brain? (2) Apa tipe gangguan berbicara yang dialami pasien stroke dalam film My Beautiful Broken Brain?. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari Manasco (2020) mengenai gejala afasia dan Shipley & McAfee (2019) tentang penilaian jenis afasia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan konten analisis untuk menganalisis data dalam penelitian ini. Dari hasil analisis data yang dilakukan, Lotje Sodderland selaku penderita stroke memiliki beberapa gejala yang timbul seperti Anomia pada Afasia Broca, Anomia pada Afasia Anomik, Agrammatisme, Defisit Pemahaman Verbal, Defisit Pengulangan, Perseverasi, Parafasia Fonemik, Parafasia Neologistik, Parafasia Semantik, Parafasia verbal yang tidak terkait, Alexia Murni, Alexia Sentral, Agrafia, dan Apraksia. Selain itu, berdasarkan gejala yang ditemukan dan hasil dari tabel penaksiran tipe afasia ditemukan indikasi tipe afasia yang diderita Lotje Sodderland merupakan Afasia Broca. Berdasarkan semua temuan yang didapat dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Lotje Sodderland dengan gangguan berbicara yang diperoleh dari stroke mengalami penurunan kemampuan kebahasaan secara signifikan seperti kesuliatan penamaan, pengulangan, pemilihan kata, hingga menulis dan membaca. Kemudian dari gejala yang dimilikinya menunjukan indikasi gejala afasia yang merujuk kepada tipe afasia Broca. Penelitian ini mempunyai saran bagi peneliti selanjutnya untuk memperluas dan memperdalam materi psikolinguistik lain pada ranah gangguan berbahasa atau bahkan materi lainnya.

Actions (login required)

View Item