Suryadi, Dakkam (2002) Pemberontakan (Al-Baghyu) dalam perspektif Hukum Pidana Indonesia (KUHP) dan Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (239kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (476kB) | Preview |
|
|
Text
3_daftarisi.pdf Download (340kB) | Preview |
|
|
Text
4_bab1.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (856kB) |
||
Text
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (680kB) |
Abstract
Persoalan pemberontakkan dipahami beragam oleh masyara'kat Indonesia, disatu pihak pemerintah dalam memahaminya berpegang pada hukum positif (KUHP), dilain pihak sebagian masyarakat (Fundamentalis) Islam memahaminya dengan berpegang pada hukum pidana Islam (fiqh Jinayah). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui maksud, batasan dan sanksi pemberontakkan dalam perspektif kedua hukum tersebut, disamping itu juga membandingkan perspektif keduanya serta relevansinya untuk bangsa Indonesia pada masa sekarang ini. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa hukum bertujuan untuk terjaminnya perdamaian manusia, dengan melindungi kehormatan, kemerdekaan jiwa dan harta benda serta kemerdekaan berpendapat. Peneliltian ini di.akukan dengan metode analisis isi buku-buku tentang pemberontakkan diantaranya adalah KUHP, Hukum Pidana Indonesia, KUHP Serta Komentar-komentarnya. Lengkap Pasal Demi Pasal, Delik-DeriK Khusus Kejahatan-Kejahatan Terhadap Kepentingan Hukum Negara, Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia Dan Penerapannya, Tasvriy al-Jina'iy, Al-Ahkam Al-Shultoniyah, Fiqh Al-Sunnah, A-Fiqh'Ala Madzhab Al-Arba'ah, Fiqh Jinayah, Asas-Asas Hukum Pidana Islam. Analisis ini diiakukan dengan membandingkan persamaan dan perbedaan pemberontakkan dihubungkan dengan relevansinya pada masa sekarang ini. Data yang ditemukan menunjukkan bahwa persamaan pendapat keduanya meliputi pemberontakkan itu ada bila menggunakan kekerasan senjata dan melawan pemerintahan yang sah. Perbedaannya terletak pada motif terjadinya pemberontakkan, dalam KUHP tidak memandang adanya motif terjadinya pemberontakkan, sedangkan dalam fiqh jinayah motif menjadi portimbanqan hukum, dan bahkan perbuatan itu tidak dianggap sebagai pemberontakkan. Dari data-data diatas diperoleh kesimpulan bahwa hukum pidana Indonesia (KUHP) pasal 108 masih relevan diberlakukan di Indonesia. Selama dalam menjatuhkan putusan hukum oleh hakim dengan indikatior keadilan, kemaslahatan umat dan tidak bertentangan dengan prinsip Al-Qur'an.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | bab 5 halaman 64,65,66,67,68 hilang |
Uncontrolled Keywords: | Pemberontakan (Al-Baghyu); Perspektif Hukum; Hukum Pidana Indonesia; KUHP; Hukum Pidana Islam; Fiqh Jinayah |
Subjects: | Criminal Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Ketatanegaraan dan Politik Islam (Siyasah) |
Depositing User: | PKL6 SMKN 11 GARUT |
Date Deposited: | 19 Oct 2023 02:44 |
Last Modified: | 11 Jan 2024 02:15 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/79494 |
Actions (login required)
View Item |