Pengaruh Satwa yang dilindungi Negara dalam 21 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 perspektif Fiqh Jinayah

Hermawan, Hermawan (2010) Pengaruh Satwa yang dilindungi Negara dalam 21 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 perspektif Fiqh Jinayah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover (10).pdf

Download (325kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak (10).pdf

Download (602kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi (10).pdf

Download (427kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1 (10).pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2 (10).pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3 (10).pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4 (10).pdf
Restricted to Registered users only

Download (702kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka (10).pdf
Restricted to Registered users only

Download (506kB)

Abstract

Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak terlepas dengan yang namanya makanan dalam mempertahank an hidupnya, khususnya yang berkenaan dengan asupan gizi dalam hal ini protein hewani. Protein hewani tentu saja dapat diperoleh dari sumberdaya hewani.Manusia lahir, hidup, berkembang dan meninggal dunia dalam masyarakat, Dapat diketahui bahwa manusia secara kodrati hidup berkelompok (bermasyarakat). Dalam bermasyarakat, manusia mengadakan interaksi satu sama lainnya. Selain berinteraksi dengan manusia lainnya, manusia juga berinteraksi dengan alam sekitamya. Untuk menjaga keseimbangan alam sekitamya, manusia bertanggungjawab menjaga agar keseimbangan alam tetap teijaga. Berdasarkan latar belakang di atas diajukan dua pertanyaan penelitian yaitu: bagaimana perburuan satwa yang dilindungi Negara dalam pasal 21 ayat (2) undang-undang no. 5 tahun 1990. Dan bagaimana tinjauan fiqih jinayah terhadap perburuan satwa yang dilindungi Negara dalam pasal 21 ayat (2) undang-undang no. 5 tahun 1990. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam tentang tindak pidana perburuan satwa yang dilindungi dalam pasal 21 ayat (2) undang-undang nomor 5 tahun 1990. Untuk mengetahui tinjauan fiqh Jinayah terhadap tindak pidana perburuan satwa yang dilindungi dalam pasal 21 ayat (2) undang-undang nomor 5 tahun 1990, Penelitian ini menggunakan metode konten analisis dengan melihat teks-teks yang terkandung dalam undang-undang dengan adanya data-data dan dokumen-dokumen. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif di mana data tersebut tidak menggunakan angka-angka. S umber data primer adalah bahan-bahan yang mengikat yaitu undang-undang dan bahan data skunder terdiri dari buku-buku penunjang yang memberikan penjelasan mengenai bahan data primer. Teknik yang diguanakan dalam pengumpulan data adalah tehnik kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kejahatan perburuan satwa yang dilindunngi merupakan jarimah, karena segala hal yang teijadi menjadi unsur-unsur dalam kejahatan tindak pidana perburuan satwa yang dilindungi. Tindak pidana perburuan satwa yang dilindungi termasuk kedalam kategori jarimah ta’zir. Sanksinya adalah berupa hukuman penjara terbatas (alhabsu mu’tamadi) dan hukuman denda. Jelas adanya relevansi antara hukum positif dengan hukum pidana Islam, yang menjadi perbedaan adalah dalam hokum positif menjadi hukuman pokok sedangkan dalam hukum pidana Islam sebagai hukuman altematif

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Perburuan; Satwa; Dilindungi
Subjects: Criminal Law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam
Depositing User: PKL6 SMKN 11 GARUT
Date Deposited: 09 Oct 2023 03:17
Last Modified: 09 Oct 2023 03:17
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/79780

Actions (login required)

View Item View Item