Resiliensi masyarakat pemulung dari dampak negatif Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Kota Bekasi: Penelitian pada anggota masyarakat pemulung pendatang RT.03 RW.05 Kelurahan Ciketing Udik

Ariqiansyah, Katon (2023) Resiliensi masyarakat pemulung dari dampak negatif Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Kota Bekasi: Penelitian pada anggota masyarakat pemulung pendatang RT.03 RW.05 Kelurahan Ciketing Udik. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (25kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (162kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (150kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (217kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (532kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (362kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (792kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (175kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini di latarbelakangi oleh adanya fenomena banyaknya pemulung yang bekerja dan menggantungkan hidupnya di TPST, seperti yang diketahui kehidupan di sekitar TPST merupakan tempat yang cukup berbahaya sebab terdapat banyak dampak negatif yang dihasilkan, meskipun demikian jumlah orang yang bekerja dan tinggal hingga membentuk pemukiman Masyarakat semakin bertambah, hal ini menujukan bahwa masyarakat yang hidup disana memiliki ketahanan (resilien), sehingga menimbulkan pertanyaan bagaimana cara yang mereka lakukan untuk dapat bertahan (resilien) dari banyaknya ancaman dan resiko yang ada akibat keberadaan TPST Bantargebang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana resiliensi masyarakat pemulung dari berbagai dampak negatif yang dihasilkan oleh keberadaan TPST Bantargebang kota Bekasi, selain itu penelitian ini juga ingin mencari tahu bagaimana gambaran dari faktor-faktor pendukung terbentuknya resiliensi masyarakat pemulung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari teori resiliensi E. Grotberg tentang tiga komponen pembentuk resiliensi yaitu, I Have (Saya punya), I Am (Saya Ini), Dan I Can (Saya Bisa), dalam teori ini terbentuknya resiliensi melibatkan faktor dalam diri (internal) dan yang berada diluar diri (eksternal), Adapun faktor dalam diri yaitu meliputi, spiritualitas, optimisme, efikasi diri, dan harga diri. Sedangkan faktor eskternal berupa dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu menjelaskan hasil penelitian melalui kata-kata, pendekatan kualitatif dipilih karena sesuai untuk menjelaskan fenomena sosial yang ada di masyarakat dan berusaha untuk menemukan makna mendalam yang terkandung di jawaban informan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi kepada anggota Masyarakat pemulung pendatang di RT.03 RW.05 Kelurahan Ciketing Udik. Hasil penelitian menunjukan resiliensi masyarakat pemulung dari dampak negatif TPST Bantargebang Kota Bekasi dilakukan dengan membangun kekuatan personal, memiliki strategi dalam bekerja sebagai mekasnisme bertahan hidup, dan bergabung menjadi anggota organisasi sosial. Gambaran dari faktor-faktor pendukung terbentuknya resiliensi (internal), adanya penaman budaya religius di lingkungan dan anggota, adanya kolektifitas dalam pemenuhan kelompok, adanya harapan baik akan masa depan dan memiliki kemampuan dalam mengatasi gangguan. sementara faktor (Eksternal) adanya dukungan sosial dari organisasi sosial Ikatan Pemulung Indonesia dan Pemerintah.

Actions (login required)

View Item