Studi kasus eksistensi Gas Karbon Dioksida (CO2) sebagai salah satu Gas yang dikeluarkan dengan metode Bekam Basah dan Kering

Rohmah, Yeti (2023) Studi kasus eksistensi Gas Karbon Dioksida (CO2) sebagai salah satu Gas yang dikeluarkan dengan metode Bekam Basah dan Kering. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (187kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (199kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf

Download (571kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (283kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB II)
5_bab2.pdf

Download (476kB) | Preview
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (390kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (499kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (269kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (201kB) | Request a copy

Abstract

Gas karbon dioksida (CO2) merupakan gas yang diproduksi dari hasil metabolisme sel di dalam tubuh. Kadar gas karbon dioksida yang terlalu tinggi dalam tubuh akan menghasilkan asam yang dapat menjadi racun bagi sel di dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gas karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan pada saat berbekam dengan menggunakan pereaksi barium hidroksida (Ba(OH)2), sehingga terbentuk senyawa barium karbonat (BaCO3). Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji gas karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan pada saat berbekam Metode analisis menggunakan Fourier Tranform Infra Red (FTIR) dan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Berdasarkan hasil analisis karbonat (CO3) menggunakan FTIR diperoleh bahwa sampel bekam kering memiliki puncak spektrum paling rendah dibandingkan dari bekam basah. Puncak spektrum bekam kering terdapat pada bilangan gelombang 1406 cm-1 dengan persen transmitan 26,6855%, sedangkan spektrum bekam basah terdapat pada bilangan gelombang 1410.29 cm-1 dengan persen transmitan 49,8556%, spektrum sampel yang terbentuk pada FTIR menunjukkan adanya gugus karbonat dalam sampel. Sedangkan analisis metode analisis barium (Ba) menggunakan AAS didapatkan hasil bahwa bekam kering memiliki konsentrasi sebesar 101,66 mg.L-1 dan bekam basah diperoleh sebesar 40,8 mg.L-1. Konsentrasi barium pada sampel bekam kering lebih besar daripada bekam basah. Hubungan analisis FTIR dan AAS yaitu FTIR dapat menganalisis gugus fungsi karbonat (CO3) pada sampel sedangkan AAS dapat menganalisis keberadaan dan konsentrasi barium dalam sampel sehingga dapat disimpulkan sampel bekam yang dianalisis merupakan barim karbonat (CO3).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: karbon dioksida; BaCO3; bekam; FTIR; AAS
Subjects: Chemistry and Allied Science
Analytical Chemistry
Medicine and Health
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia
Depositing User: Yeti Rohmah
Date Deposited: 18 Oct 2023 01:20
Last Modified: 18 Oct 2023 01:20
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/80310

Actions (login required)

View Item View Item