Analisis putusan nomor: 443/Pid/B/2014/Pn.Bks tentang sanksi tindak pidana penganiayaan berat yang menyebabkan cacat permanen perspektif hukum pidana Islam

Maulidina, Tanziyla (2023) Analisis putusan nomor: 443/Pid/B/2014/Pn.Bks tentang sanksi tindak pidana penganiayaan berat yang menyebabkan cacat permanen perspektif hukum pidana Islam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (93kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (135kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTAR ISI.pdf Download (65kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB 1.pdf Download (417kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (266kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (463kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (194kB) | Request a copy

Abstract

Penganiayaan Berat dalam Putusan Nomor: 443/Pid/B/2014/PN.Bks dilakukan dengan cara menggigit telinga korban hingga putus dan menyebabkan cacat permanen. Hakim memberikan vonis hanya 1 (satu) Tahun penjara yang dinilai lebih ringan dibanding ketentuan yang tercantum dalam KUHP yakni 5 (lima) Tahun penjara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui pertimbangan hukum hakim terhadap sanksi tindak pidana penganiayaan berat yang menyebabkan cacat permanen dalam Putusan Nomor: 443/Pid/B/2014/PN.Bks, untuk mengetahui unsur dan sanksi tindak pidana dalam putusan ditinjau dari Hukum Pidana Islam, serta Perbandingan Hukum Sanksi Tindak Pidana Penganiayaan Berat Yang Menyebabkan Cacat Permanen dalam Hukum Positif dan Hukum Pidana Islam. Kerangka berpikir dalam penelitian ini menggunakan beberapa teori, diantaranya yaitu teori keadilan, merupakan seperangkat pandangan yang merumuskan prinsip-prinsip untuk mencapai keadilan dalam masyarakat. Teori perlindungan hukum merupakan sistem hukum yang dirancang untuk memberikan perlindungan dari berbagai ancaman terhadap individu maupun hak korban. Teori pemidanaan untuk penelitian ini menggunakan teori absolut yang berpandangan bahwa pemidanaan ialah pembalasan atas suatu kejahatan yang telah dilakukan. Teori absolut juga relevan dengan hukuman Qishash dalam hukum Islam. Serta digunakan teori maqashid syari’ah yang merupakan pokok dalam mewujudkan tujuan syari’at Islam. Dalam hal ini penganiayaan telah melanggar salah satu pokok maqasidh al-Syari’ah yaitu Hifz al-Naf (perlindungan terhadap jiwa). Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dengan metode deskriptif analitis dan penelitian ini bersifat yuridis empiris. Pengumpulan data digunakan Teknik Library research kemudian untuk menganalisis data dilakukan dengan cara penalaran deduktif. Hasil dari penelitian ini, Pertama, bahwa pertimbangan hukum oleh hakim dalam Putusan Nomor: 443/Pid/B/2014/PN.Bks yaitu hakim menjatuhkan sanksi pidana penjara selama 1 (satu) tahun penjara, putusan ini diperingan dari ketentuan yang seharusnya tercantum dalam KUHP yakni 5 (lima) tahun penjara. Hal yang menjadi pertimbangan hakim ialah terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, terdakwa belum pernah dihukum, terdakwa bersikap sopan di persidangan. Kedua, Unsur penganiayaan dalam Islam yaitu adanya kesengajaan berbuat dan hasil yang diakibatkan sedangkan sanksi pokok penganiayaan dalam hukum Islam ialah qishash dan diyat sebagai hukuman pengganti. Ketiga, Perbandingan hukum tindak pidana pada Putusan Nomor: 443/Pid/B/2014/PN.Bks lebih ringan dibanding hukum Islam, sebab dalam hukum positif penjatuhan sanksi menjadi kewenangan Hakim sedangkan dalam hukum Islam ketetapan sanksi sudah ditentukan dalam Qs. Al-Maidah ayat 45.

Actions (login required)

View Item