Keduddukan Kake Shahih dalam menerima Harta Warisan dalam bersama saudara menurut pendapat Imam Al-Syafi'i

Hajar, Dewi (1998) Keduddukan Kake Shahih dalam menerima Harta Warisan dalam bersama saudara menurut pendapat Imam Al-Syafi'i. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (316kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (557kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (417kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (573kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (761kB)

Abstract

Dari zaman shahabat hingga kalangan ulama fiqhiyyah diantaranya Imam Syafi’i, terhadap at perbedaan pendapat mengenai kedudukan kakek shahih dal am menerima harta warisan jika bersama saudara karena berbeda dalam metode istinbath al-ahkam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dasar hukum serta metode yang digunakan oleh Imam Syafi’i di dal am beristinbath al-ahkam yang berawal pada surat An-Nisa ayat 7, Al-Ahzab ayat 6 dan Al-Anfal ayat 75. Imam Syafi’i mengqiyaskan pada ketiga ayat tersebut, disamping mengambil fatwa dan ijma’ shahabat. Setiap ulama yang beristinbath al-ahkam hams bertitik tolak pada sumber hukum yaitu al-Qur’an dan Hadits. Untuk mengetahui kandungan hukum dari keduanya diperlukan beberapa metode istinbath al-ahkam yang dikenal oleh para ulama, diantaranya Qiyas, Istihsan dan‘Urfyang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis isi terhadap Id tab-ki tab karya Imam Syafi’i diantaranya al-Umm dan ar-Risalah. Juga kitab-kitab lain yang memuat pendapat Imam Syafi’i yaitu: al-Muhadzab fi Fiqh Imam al-Syafi’i, Syarah Bidayatul Mujtahid,Madzahibul Arba’ah, Fiqh Islam wa ‘Adillatiha dan lain-lain. Analisis ini dilakukan dengan memahami pendapat Imam Syafi’i mengenai kakek shahih dalam menerima harta warisan jika bersama saudara dihubungkan dengan metode istinbath al-ahkam. Data yang ditemukan menunjukkkan bahwa Imam Syafi’i di dalam menetapkan hak waris kakek jika bersama saudara, kakek tidak dapat menghijab saudara dalam menerima harta warisan dan penerimaan hak warisnya dengan ketentuan yang menguntmgkan kakek, kakek dapat memilih muqasamah dan 1/3 jika kakek bersama saudara sekandung dan saudara seayah. Jika kakek mendapat pus aka bersama saudara seayah atau sekandung bersama pula ashabul fiirudh, maka kakek dapat memilih beberapa pembagian yang menguntungkan kakek diantaranya yaitu, muqasamah, 1/3 dari sisadan 1/6 dari seluruh harta yang ditinggalkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode istinbath al-ahkam merupakan sal ah satu faktor yang berpengaruh atas pendapat Imam Syafi’i mengenai kedudukan kakek shahih dalam menerima harta warisan jika bersama saudara Pendapat ini akan berlangsung lama, sebab pemikiran dan pendapat hnam Syafi’i dalam menetapkan hukum sangat berpengaruh bagi kalangan ulama-ulama besar termasuk ulama-ulama di Indonesia untuk mencari keadilan dan kesejahteraan umat manusia terutama umat Islam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Kedudukan; Menerima; Warisan
Subjects: Law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: ADMIN PKL
Date Deposited: 20 Oct 2023 03:03
Last Modified: 06 Nov 2023 03:39
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/80376

Actions (login required)

View Item View Item