Yusuf, Firstine Nurrizkia Aiman (2023) Perilaku berpacaran di kalangan mahasantri Pesantren X Kota Bandung tahun 2022/2023: Studi fenomenologi di Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (428kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (534kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (117kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (636kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (440kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini berangkat dari adanya fenomena mahasiswa berpacaran yang tinggal di pondok pesantren. Sehari-hari disela aktivitasnya sebagai mahasiswa di kampus, namun juga sebagai santri yang dianggap lebih paham agama oleh masyarakat sekitar karena belajar lebih eksklusif dan intensif. Di fase dewasa awal tentunya mahasantri sebagai manusia yang juga memiliki fitrah, tentu memiliki hasrat atau hawa nafsu menyukai lawan jenis. Pacaran merupakan hal yang umum, namun tidak bagi orang-orang yang berada di lingkungan pesantren yang kental akan ajaran agama. Tak sedikit masyarakat yang mengetahui bahwa mahasantri juga berpacaran sebagaimana orang di luar pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui bentuk aktivitas berpacaran santri di Pesantren “X”, bagaimana boundaries yang mereka bangun dari apa yang mereka pelajari selama di pesantren, dan juga untuk mengetahui bagaimana pesantren mengatur hal berpacaran tersebut. Peneliti menggunakan Teori Fenomenologi Alfred Schutz dan Teori Kontrol Sosial Hirschi. Secara singkat, Teori Fenomenologi Alfred Schutz menekankan pemahaman tentang makna dan pengalaman subjektif individu dalam interaksi sosial. Schutz berpendapat bahwa manusia memahami realitas sosial melalui perspektif dan konstruksi mental mereka sendiri, serta melalui interaksi dengan orang lain. Teori Kontrol Sosial Hirschi berpendapat bahwa individu cenderung untuk mengikuti norma-norma sosial dan menghindari perilaku kriminal ketika mereka memiliki ikatan sosial yang kuat dengan masyarakat. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Untuk pengumpulan data primer, Penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara. Untuk pengumpulan data sekunder, Penelitian ini menggunakan dokumentasional Data dan sampel yang diambil sebanyak 8 mahasantri. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa fenomena yang ada di pesantren yaitu beberapa mahasantri hidup di dalam lingkungan pesantren tetap berani melakukan tindakan pacaran di dalam pondok pesantren namun tentunya berbeda dengan orang luar pesantren, mahasantri masih tetap dalam batas aman dan dinilai lebih bisa mengendalikan dirinya dari ajaran yang didapat dari pondok pesantren. Keterlibatan pesantren sebagai institusi pendidikan agama membuat otoritas secara menyeluruh dan memberikan sanksi terhadap santri yang tidak mentaati aturan dengan lawan jenis. Kata kunci: Perilaku Berpacaran, Mahasantri, Pesantren
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perilaku Berpacaran; Mahasantri; Pesantren |
Subjects: | Islam Umum Sociology and Anthropology, Society |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Firstine Nurrizkia Aiman Yusuf |
Date Deposited: | 23 Oct 2023 06:35 |
Last Modified: | 23 Oct 2023 06:35 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/80660 |
Actions (login required)
View Item |