Hasani, Fahmi Subhan (2022) Penafsiran terhadap ayat-ayat kematian dan kenaikan Nabi Isa AS dalam Al-Qur'an : Studi penafsiran kontekstual Abdullah Saeed. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
COVER TESIS FAHMI SUBHAN HASANI.pdf Download (172kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
Abstrak tesis fahmi.pdf Download (143kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI TESIS FAHMI SUBHAN HASANI.pdf Download (135kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I TESIS FAHMI SUBHAN HASANI.pdf Download (264kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
BAB II TESIS FAHMI SUBHAN HASANI.pdf Restricted to Registered users only Download (271kB) |
||
Text (BAB III)
BAB III TESIS FAHMI SUBHAN HASANI.pdf Restricted to Registered users only Download (172kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB IV TESIS FAHMI SUBHAN HASANI.pdf Restricted to Registered users only Download (531kB) |
||
Text (BAB V)
BAB V TESIS FAHMI SUBHAN HASANI.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA TESIS FAHMI SUBHAN HASANI.pdf Restricted to Registered users only Download (163kB) |
Abstract
Secara khusus hal-hal yang berkaitan dengan Isa disebutkan hampir pada seratus ayat dalam al-Qur’an. Namun proses kematian sampai pembantahan penyalibannya disinggung secara langsung hanya pada satu ayat, dan dirujuk secara tidak langsung pada satu ayat yang lain: Q.S. An-nisa ayat 157-158. Kedua ayat tersebut sering dipahami oleh umat Islam sebagai dasar keyakinan teologis mereka bahwa Nabi Isa AS tidak wafat, diangkat jiwa-raganya ke haribaan-Nya dan, oleh karenanya, bukanlah orang yang disalib. Keyakinan teologis ini sangat berbeda dengan pandangan umat Kristiani bahwa Yesus lah yang disalib dan meninggal di tiang salib untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Dalam hal ini penulis memfokuskan diri pada pendekatan Kontekstual Abdullah Saeed. Permasalahan pokok pada Tesis ini adalah : pertama, Bagaimana perkembangan tafsir Q.S al-Nisa’ : 157-158 dari klasik hingga kontemporer? Kedua, Apa yang melatar belakangi konteks perkembangan penafsiran terhadap ayat-ayat kematian dan kenaikan Isa AS? Dan Ketiga, Bagaimana kontekstualisasi ayat-ayat kematian dan kenaikan Isa AS di era globalisasi agar kerukunan umat beragama tetap terpelihara? Jawaban atas pertanyaan tersebut selanjutnya mengarah kepada implikasi dan relevansi pendekatan kontekstual Abdullah Saeed, yang mana beliau juga mencoba meletakan pesan asli al-Qur’an kepada konteks social, politil, ekonomi, dan intelektual yang lebih luas. Alasan penulis memilih teori pendekatan kontekstual Abdullah Saeed adalah : Pertama, pendekatan ini oleh penulis dirasa sudah sangat tepat untuk membaca ayat tentang kelahiran dan kematian Isa ini. Abdullah Saeed menunjukan, dalam salah satu bab dari buku beliau Reading The Qur’an in the Twenty-First Century: a Contextualist Approach, bahwa ada beberapa ayat tentang teologi yang pemahaman terhadapnya ternyata dipengaruhi oleh konteks. Ayat yang beliau contohkan adalah yang terkait tentang kelahiran dan kematian serta kebangkitan juga penyaliban. Kedua, teori kontekstual Abdullah Saeed tentu memiliki bidang, objek, dan cara kerjanya sendiri. Kritik terhadap sejarah adalah salah satu bidang dari teori ini. Ketiga, sebelum membangun model interpretasi, Saeed lebih dulu merumuskan landasan teoritis bagi penafsiran kontekstual yang dibangun dengan membaca dan mengkritisi tradisi penafsiran al-Qur’an. Keempat, ayat-ayat al-Qur’an tentang hukum (ethicolegal) dikenal sebagai genre yang mendominasi jajaran penelitiannya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kematian; kenaikan; Isa AS;Kontekstual; Abdullah Saeed |
Subjects: | Islam |
Divisions: | Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | fahmi subhan hasani |
Date Deposited: | 25 Oct 2023 06:14 |
Last Modified: | 25 Oct 2023 06:14 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/80812 |
Actions (login required)
View Item |