Windaryati, Windaryati (1997) Pendapat Imam Abu Hanifah Dan Imam Syafi’i tentang kedudukan Lafazh Mutlaq dan Lafazh Muqayyad. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (242kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (566kB) | Preview |
|
|
Text
3_daftarisi.pdf Download (310kB) | Preview |
|
|
Text
4_bab1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text
8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (705kB) |
||
Text
9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB) |
Abstract
Thuruq al-Is titohiitih dari nash ada dua macam pendekatan, yaitu pendekatan ma'na yang dilakukan dengan cara penarikan kesimpulan hukum bukan kepada nash langsung, seperti menggunakan qiyas, istihsan, mashalih mursalah, dan lain sebagainya. Dan pendekatan lafazh yang penerapannya dibutuhkan beberapa faktor pendukung seperti penguasaan terhadap ma’na dari lafazh-lafazh nash serta konotasinya dari segi umum dan khusus, mengerti qayyid yang membatasi ibarat-ibarat nash, mengetahui dalalahnya apakah menggunakan manthuq lafzhy ataukah termasuk dalalah yang menggunakan mafhum yang diambil dari kontek kalimat, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat Imam Abu Hanifah dan imam Syafi'i tentang kedudukan la fazh mutlaq dan lafazh muqayyad dan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara kedua imam tersebut tentang kedudukan lafazh mutlaq dan lafazh muqayyad. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode books survey dengan data-data yang bersumber pa-fla kitab-kitab baik primer maupun sekunder yang berasal dari imam Syafi’i/Syafi'iyah dan imam Abu Hanif ah/Hanafiyah yang menunjang terhadap permasalahan yang diteliti dengan teknik menelaah dan mengkaji kitab-kitab tersebut. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini ialah imam Abu Hanifah dan imam Syafi'i sepakat bahwa lafazh mutlaq dan lafazh muqayyad yang mempunyai hukum berbeda, baik sebabnya sama maupun berbeda, maka lafazh mutlaq pengertiannya tidak dibawa kepada lafazh muqayadBegitu juga imam Abu Hanifah dan imam Syafi'i sepakat bahwa lafazh mutlaq dan lafazh muqayyad yang mempunyai hukum dan sebab sama dan kedua lafazh tersebut mengguna kan kalimat itsbat, maka lafazh mutlaq pengertiannya dibawa kepada lafazh muqayyad. Adapun lafazh mutlaq dan lafazh muqayyad yang mempunyai hukum dan sebab yang sama dan kedua lafazh tersebut menggunakan kalimat manfi maka menurut imam Abu Hanifah lafazh mutlaq pengertian nya dibawa kepada lafazh muqayyad. Sedangkan menurut imam Syafi'i lafazh mutlaq pengertiannya tidak dibawa kepada lafazh muqayyad. Dan lafazh mutlaq dan lafazh muqayyad yang mempunyai hukum sama dan sebab berbeda, maka menurut imam Abu Hanifah lafazh mutlaq pengertiannya tidak dibawa kepada lafazh muqayyad. Sedangkan menurut imam Syafi'i lafazh mutlaq pengertiannya dibawa kepada lafazh muqayyad.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum |
Depositing User: | ADMIN PKL |
Date Deposited: | 27 Oct 2023 08:07 |
Last Modified: | 27 Oct 2023 08:07 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/80940 |
Actions (login required)
View Item |