Tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap jual beli uang logam Rp 1.000 te 1993: Studi kasus di toko Uang Kuno Alun Alun Kota Bandung

Fajar, Hisan Maulana (2023) Tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap jual beli uang logam Rp 1.000 te 1993: Studi kasus di toko Uang Kuno Alun Alun Kota Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (188kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (134kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (137kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (380kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (518kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (502kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (169kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya pemberitaan jual beli uang logam Rp 1.000 yang dianggap langka dan memiliki nilai jual di atas nominalnya serta beberapa masyarakat mulai menganggap uang ini menjadi uang kuno. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai praktik jual beli mata uang logam Rp 1.000 tahun emisi 1993 di toko jual beli mata uang kuno. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme jual beli uang logam Rp 1.000 tahun emisi 1993 di Toko Uang Kuno Alun-Alun Kota Bandung dan untuk Mengetahui Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap jual beli uang logam Rp 1.000 tahun emisi 1993 di Toko Uang Kuno Alun-Alun Kota Bandung. Praktik jual beli al-sharf harus mengikuti kaidah-kaidah tentang jual beli mata uang terkait dengan kedudukannya sebagai harta ribawi. Mata uang yang diperjualbelikan di masyarakat tersebut dapat memiliki ‘illat hukum sebagai tsamaniyah ataupun sudah berubah menjadi si’lah (komoditas). Kedua ‘illat hukum tersebut menjadi fokus praktik jual beli mata uang logam Rp 1.000 yang akan dikaitkan dengan teori-teori yang relevan. Teori yang digunakan terkait permasalahan sebagaimana disebutkan adalah teori mengenai jual beli al-sharf dan teori tentang riba buyu’. Teori yang digunakan tersebut berdasarkan isu syariah yang terjadi pada penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk menggambarkan secara utuh terkait mekanisme dan hal-hal yang berkaitan dengan transaksi yang jual beli mata uang logam Rp 1.000. Adapun data yang penulis peroleh berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan dua kesimpulan. Pertama, praktik jual beli mata uang ini dilakukan secara langsung di toko jual beli mata uang kuno dan asing. Setelah melakukan tawar menawar, Erza sebagai pembeli dan Bapak Agung sebagai penjual sepakat untuk memperjualbelikan 10 mata uang logam Rp 1.000 tahun emisi 1993 seharga Rp 100.000. Kedua, mata uang logam Rp 1.000 ini berdasarkan qiyas masih berlaku sebagai mata uang yang sah di NKRI karena belum dicabut dan ditarik peredarannya oleh Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang RI No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang juncto Pasal 7 Peraturan Bank Indonesia nomor 18/26/PBI/2016. Selisih harga yang dipertukarkan di sini menjadi riba fadhl dikarenakan kedua objek tersebut merupakan harta ribawi yang sejenis yang bertentangan dengan keharusan mitsl bi mitsl. Hal tersebut juga sebagaimana diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 28/DSN-MUI/III/2002 tentang Jual-Beli Mata Uang (Al-Sharf) yang menyatakan bahwa apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (al-taqabudh). Oleh karena itu, berdasarkan hukum ekonomi syariah, transaksi jual beli mata uang yang dilakukan pada penelitian kali ini hukumnya haram.

Actions (login required)

View Item