Mamduhah, Siti (1998) Pelaksanaan “ta’zir" terhadap santri di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Kelurahan Kedoya Kecamatan Kebon Jeruk Kotamadya Jakarta Barat. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text
1_cover.pdf Download (326kB) | Preview |
|
|
Text
2_abstrak.pdf Download (528kB) | Preview |
|
|
Text
3_daftarisi.pdf Download (418kB) | Preview |
|
|
Text
4_bab1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
||
Text
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
||
Text
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (468kB) |
||
Text
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (428kB) |
Abstract
Banyaknya jumlah santri yang datang dari berbagai daerah dengan watak yang berbeda-beda untuk belajar di pondok pesantren Asshiddiqiyah. terkadang menimbulkan permasalahan yang cukup rumit. Tata tertib yang berlaku di pesantren. masih diartikan oleh sebagian santri sebagai suatu yang mengikat. Karena masih ada dari sebagian santri yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tata tertib yang berlaku. sehingga menimbulkan rasa tidak aman dan tentram bagi santri yang lainnya. Dengan banyaknya pelanggaran, maka timbullah gagasan dari pimpinan pesantren untuk memberlakukan “ta’zir”. Akan tetapi masih saja ada sebagian santri yang melakukan pelanggaran tata tertib tersebut, walaupun pelaksanaan “ta’zir’ dilakukan secara bertahap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis. bentuk-bentuk. proses pelaksanaan hukuman “ta’zir” dan mengetahui alasan dan dasar dilaksanakannya hukuman “ta’zir” bagi santri yang melakukan pelanggaran tata tertib pesantren. Ta’zir adalah hukuman yang tidak ditentukan oleh al-Qur’an dan al-Hadits. Dengan dilaksanakannya “ta’zir” di pondok pesantren Asshiddiqiyah adalah untuk menciptakan pesantren yang aman. tentram, dan damai. Karena tujuan “ta’zir” itu sendiri untuk memberi pelajaran kepada santri agar tidak mengulangi perbuatannya, sedangkan sanksi yang diberikan kepada mereka tidak memberatkan karena hanya bertujuan untuk memberi pelajaran kepada yang lain, agar tidak malakukan perbuatan yang sama. Metode yang dtgtmakan dalam peneVrtian ini adalah metode stirvei, yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dan wavvancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan. Data yang ditemukan menunjukkan bahwa santri Asshiddiqiyah telah mengetahui adanya tata tertib- yang berupa larangan-larangan dan kewajiban, akan tetapi sebagian dari mereka tidak mengetahuinya. Karena sanksi yang diberikan kepada mereka masih belum membuat merka jera sampai adanya panggilan dari pimpinan pesantren. Dengan demikian dapat disimpuikan, bahwa bentuk-bentuk hukuman pada sanli i-santri yang melanggar tergantung kepada jenis-jenis pelanggarannya. Karena ada pelanggaran ringan dan pelanggaran berat yang harus ditangani langsung oleh pengasuh pesantren, dan proses pelaksanaannya pun dilakukan secara bertahap tidak langsung diserahkan kepada pengasuh. Sedangkan “ta’zir” di pesantren Asshiddiqiyah tidak berlaku secara semena-mena, karena “ta’zir” untuk santri berlandaskan pada al-Qur’an dan al-Hadits.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | Criminal Law Criminal Law > Criminal Procedure of Indonesia |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | ADMIN PKL |
Date Deposited: | 01 Nov 2023 00:54 |
Last Modified: | 01 Nov 2023 00:54 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/81202 |
Actions (login required)
View Item |