Rekontruksi arsitektur bersejarah bangunan Masjid Agung Manonjaya akibat dampak gempa bumi 2009-2014

Yusup, Nuryana (2023) Rekontruksi arsitektur bersejarah bangunan Masjid Agung Manonjaya akibat dampak gempa bumi 2009-2014. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (101kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSRAK)
2_abstrak.pdf

Download (26kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (52kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (220kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (964kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (41kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (154kB) | Request a copy

Abstract

Masjid Agung Manonjaya merupakan salah satu contoh dari bangunan bersejarah yang unik. Selain bangunannya yang bergaya Indis, akan tetapi masjid ini juga disebut sebagai salah satu masjid tertua di Priangan Timur yang masih berdiri sampai sekarang. Beberapakali terjadi perbaikan, pemugaran dan perluasan pada bangunan masjid. Namun, perbaikan paling besar terjadi pada tahun 2009-2014 yang di akibatkan oleh gempa bumi dengan kekuatan 7.3 SR. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah, keunikan, keadaan bangunan pasca gempa serta rekontruksi pada bangunan masjid Agung Manonjaya yang merupakan bangunan cagar budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan yang terakhir adalah historiografi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa dapat diketahui: Masjid Agung Manonjaya berdiri pada tahun 1832. Didirikannya Masjid Agung Manonjaya merupakan titik awal pembangunan ibukota baru Sukapura yang awalnya dari Sukaraja dan berpindah tempat ke Manonjaya. Masjid Agung Manonjaya memiliki keunikan tersendiri dengan adanya arsitektur bangunan yang bernuansa Indis yaitu perpaduan antara gaya kolonial dan lokal (pribumi), sehingga di jadikan sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh undang-undang. Perbaikan, pemugaran serta renovasi pada Masjid Agung Manonjaya terjadi pada tahun 1837, 1889, 1974, 1977, 1988, 1991-1992, dan 2009-2014. Adapun pemugaran besar yang terjadi pada bangunan Masjid Agung Manonjaya antara taun 2009-2014 akibat dampak gempa, terjadi kerusakan pada bagian bangunan seperti atap, ruang utama, koridor dan gunungan pada bagian teras. Dalam rekontruksi pembangunanya dilakukan secara bertahap, tentunya dengan melihat prosedur pembangunan cagar budaya dari laporan tim ahli agar rekontruksi bangunan cagar budaya masjid Agung Manonjaya dapat terjaga nilai nya dan kembali keasliannya seperti sebelum terjadi gempa.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Cagar Budaya Islam; Masjid; Manonjaya
Subjects: Islam
Islam > Mosques
Islam > Islamic History
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Masjid
Architectural Structure
Buildings for Religious Architecture
Buildings for Religious Architecture > Mosques and Minarets Architecture
Building for Educational and Research Purposes > Research Buildings Architecture
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Yusup Nuryana
Date Deposited: 01 Nov 2023 06:58
Last Modified: 01 Nov 2023 06:58
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/81276

Actions (login required)

View Item View Item