Tradisi Kawin Turun Ranjang pengaruhnya terhadap keharmonisan keluarga

Syukrilawati, Nia (2023) Tradisi Kawin Turun Ranjang pengaruhnya terhadap keharmonisan keluarga. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (154kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (165kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (188kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (664kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (850kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (508kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (385kB) | Request a copy

Abstract

Ikatan perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga yang harmonis (Sakinah, mawaddah dan rahmah). Di masyarakat Betawi terdapat sebuah adat perkawinan turun ranjang yaitu seseorang megawini adik atau kakak ipar setelah putus hubungan perkawinan dengan saudaranya. Dari perkawinan turun ranjang terdapat factor yang melatarbelakangi dan terdapat pula pengaruh terhadap keharonisan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang: 1) bagaimana proses perkawinan turun ranjang di masyarakat Betawi; 2) factor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya perkawinan turun ranjang di masyarakat Betawi; dan 3) bagaimana pengaruh perkawinan turun ranjang terhadap keharmonisan keluarga di masyarakat Betawi. Penelitian ini berangkat dari pemikiran bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia, kekal, dan berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa. Perkawinan juga bertujuan agar manusia memiliki keturunan dan keluarga yang harmonis, sakinah, mawadah, warahmah. Metodelogi penelitian menggunakan metode deskriptif analisis, metode ini digunakan dengan cara menggambarkan perkawinan turun ranjang yang terjadi di masyarakat Betawi kemudian dianalisis. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah yuridis empiris, yakni bagaimana hukum diterapkan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi. Sumber primer dalam penelitian ini adalah pasangan yang melakukan kawin turunranjang, tokoh masyarakat dan tokoh Agama yang ada dilokasi penelitian. Sedangkan sumber skundernya adalah buku-buku, jurnal-jurnal, makalah-makalah serta tulisan-tulisan lain yang relevan dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan: 1) perkawinan turun ranjang di masyarakat Betawi terjadi apabila salah satu pasangan meninggal dunia lalu pasangan yang masih hidup menikahi adik/kakak ipar dari pasangan yang meninggal. Perkawinan turun ranjang ini dilakukan dengan memenuhi sarat dan rukun perkawinan baik menurut Agama atau pun perundang-undangan di Indonesia termasuk didalamnya tercatat di Kantor Urusan Agama; 2) factor yang melatarbelakangi terjadinya perkawinan turun ranjang di masyarakat Betawi adalah; tradisi, pertimabngan anak yang membutuhkan pengasuhan, wasiat pasangan yang meninggal, harta warisan dan suka sama suka, dan 3) kerahmonisan kelurga dalam perkawinan turun ranjang dapat tercipta apabila; didahului oleh kesepakatan dua keluarga, didasarkan atas suka sama suka, penerimaan anak, serta pemahaman masing-masing pihak atas dilansungkannya perkawinan turun ranjang. Ketidakharmonisan keluarga dalam perkawinan turun ranjang dipengaruhi oleh; tidak adanya restu dari keluarga, adanya pihak yang terpaksa, penerimaan anak, keterpaksaan dan perbedaan usia yang jauh.

Actions (login required)

View Item