Penolakan Imam Syafi’i terhadap Istihsan: Suatu kajian metode Istinbath Al-ahkam

Muslih, Zaenal (2000) Penolakan Imam Syafi’i terhadap Istihsan: Suatu kajian metode Istinbath Al-ahkam. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (232kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (539kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (291kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (658kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (677kB)

Abstract

Istihsan adalah perpindahan dalam suatu hukum yang ditetapkan oleh dalii syara dalam suatu kasus tertentu pada hukum lain karena adanya dalil syara yang mengharuskan perpindahan sesuai dengan jiwa syari’at islam. Al-SyafiM sebagai ulama yang berpegang pada qiyas menolak penggunaan istihsan sebagai metode istinbath al-ahkam. sebab menurutnya metode istihsan bertujuan hanya untuk mencari kenikmatan (talazuz). Selanjutnya ia mengemukakan bahwa istihsan itu tidak boleh digunakan apabila bertentangan dengan al-Khabar (Al-Qur’an dan al-Sunnah). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan alasan penolakan Imam Svafi'i terhadap istihan sebagai metode istinbath al-ahkam serta untuk mengetahui hubungan penolakan Imam Syafi’i terhadap istihsan dengan posisinya sebagai pendukung ahli hadits. Penelitian ini bertolak dari pernikitan bahwa para ulama berbeda pendapat dalam menetapkan istihsan sebagai metode istinbath al-ahkam. Imam syafi’i termasuk salah seorang ulama yang menolak istihsan. Padahal istihsan itu sesuai dengan tujuan syari’at Islam, yaitu untuk mendatangkan kemashlahatan dan menghilangkan kemadlaratan. Disamping itu istihsan sangat efektif dalam memecahkan persoalan kontemporer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Content Analisis” (analisis isi) terhadap kitab kaiya Imam Syafi’i, yaitu al-Risalah dan al-Um serta kitab-kitab lainnya yang berhubungan dengan rnasalah penelitian ini. Analisis dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian data yang diperoleh dital'sirkan sesuai dengan konteks kalimatnva. Data yang ditemukan bahwa da,am kitah al-Risalah dan al-Um karya al- Syaft’i, ia menolak istihsan sebagai metode istinbath al-ahkam disertai dengan dalil berdasarkan filosofis, nash (al-Qur’an dan al-Sunnah) serta sosio historisnya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Imam Syafi’i menolak istihsan serbagai metode istinbath al ahkam, apabila istihsan tersebut bertentangan dengan Khabar (al-Qur’an dari al-Hadits). Dalil al-Qur’an yang digunakan oleh Imam Syafi’i adalah al-Maidah avat 3 dan 49, al-Qiyamah ayat 36, al-Nahl avat 44 dan 89, al-An’am ayat 38, al-Ahzab ayat 2, Shad ayat 26 dan al-Nisa ayat 59. Sedanglkan dari al-hadits adalah hadits yang menrangkan bahwa segala perintah dan larangan telah ditetapkan oleh Allah SWT. Adapun kaitan penolakan Imam Syafi’i terhadap istihsan sebagai metode istinbath al-ahkam dengan posisi Imam Syafi’i sebagai pendukung ahli hadits secara historis dapat dibuktikan dngan diskusi antara Muhammad lbnu Hasan yang menjadikar. Istihsan sebagai metode istinbath al-ahkam dan rnewakili ahli akal (kaum rasionalis) dan Imam Syafi’i yang menolak istihsan sebagai metode istinbath al-ahkam dan mewakili ahli hadits (kaum lekstualis).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Istihsan; Istinbath Al-ahkam
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum
Depositing User: ADMIN PKL
Date Deposited: 03 Nov 2023 01:01
Last Modified: 22 Nov 2023 00:45
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/81418

Actions (login required)

View Item View Item