Upaya tokoh masyarakat Pulau Kelapa dalam menanggulangi ketidakharmonisan keluarga yang disebabkan oleh perkawinan di usia muda: Studi kasus di Kelurahan Pulau Kelapa Kecamatan Pulau Seribu Jakarta Utara

Munayyah, Munayyah (2000) Upaya tokoh masyarakat Pulau Kelapa dalam menanggulangi ketidakharmonisan keluarga yang disebabkan oleh perkawinan di usia muda: Studi kasus di Kelurahan Pulau Kelapa Kecamatan Pulau Seribu Jakarta Utara. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text
1_cover.pdf

Download (233kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2_abstrak.pdf

Download (610kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3_daftarisi.pdf

Download (405kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4_bab1.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img] Text
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (630kB)
[img] Text
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (341kB)

Abstract

Perkawinan adalah ikatan yang suci baik lahir maupun batin, maka dari itu bagi orang yang hendak melangsungkan perkawinan hams mempunyai kesanggupan atau kesiapan baik dari segi fisik maupun mental agar dapat mewujudkan suatu tujuan perkawinan, kemudian sebagian masyarakat Pulau Kelapa ada 30 pasangan yang mengalami ketidakharmonisan rumah tangga akibat dari ketidaksiapan fisik maupun mental dikarenakan mereka menikah masih di bawah umur. Karena perkawinan sesuatu yang sakral dan agung maka kita hams menjungjung tinggi nilai-nilai perkawinan dengan mengadakan penanggulangan-penanggulangan terhadap ketidakharmonisan yang disebabkan perkawinan pada usia muda. Masalah ini bertolak dari pemikiran bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita mencapai 16 tahun ketentuan batas umur ini berdasarkan pertimbangan kemaslahatan keluarga dan mmah tangga perkawinan menumt undang-undang No. 1: 1974, sedangkan dalam pasal 7 ayat 2 menegaskan dalam hal penyimpangan pada ayat 1 pasal ini dapat meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun wanita. Kemudian dalam melangsungkan pemikahan di bawah umur ini berdasarkan adanya dispensasi sebagaimana yang disebutkan pada ayat 1. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Adapun teknik penelitian yang digunakan adalah observasi ke lokasi penelitian dan terhadap pihak yang melakukan perkawinan di usia muda dan wawancara dengan penghulu, tokoh masyarakat dan pihak yang melakukan perkawinan di usia muda, kemudian data-data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis yang mempakan usaha untuk menemukan jawaban atau mmusan-mmusan dan hal-hal yang diperoleh dalam penelitian. Data yang ditemukan menunjukan bahwa perkawinan yang terjadi di bawah umur ini karena adanya dispensasi dari pengadilan yang diajukan oleh orang tua mereka dengan alasan yang tidak jujur agar dapat dikabulkan, sehingga berdampak bumk terhadap hubungan suami isteri dan juga sangat mempengamhi ketidakharmonisan keluarga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hal tersebut hams diadakan penanggulangan baik dari hubungan sosial keagamaan maupun hubungan sosial kebudayaan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Ketidakharmonisan Keluarga; Perkawinan di Usia Muda
Subjects: Private Law > Domestic Relations, Family Law, Marriage
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah
Depositing User: PKL6 SMKN 11 GARUT
Date Deposited: 10 Nov 2023 01:57
Last Modified: 22 Nov 2023 00:41
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/81890

Actions (login required)

View Item View Item