tinjauan Yuridis tentang Kedudukan Saksi Mahkota dalam Putusan Mahkamah Agung No. 1174 K/PID Tahun 1994 (Kasus Marsinah Dihubungkan dengan Undang Undang No. 8 tahun 1981 (KUHP)

Arifin, Ridwan (2005) tinjauan Yuridis tentang Kedudukan Saksi Mahkota dalam Putusan Mahkamah Agung No. 1174 K/PID Tahun 1994 (Kasus Marsinah Dihubungkan dengan Undang Undang No. 8 tahun 1981 (KUHP). Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (254kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (613kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (443kB) | Preview
Preview	Text (BAB 1) 4_bab1.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (BAB 2) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	Text (BAB 3) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB)
	Text (BAB 4) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (346kB)

Abstract

Pada tanggal 9 Mci 199? di Kabupalen Nganjuk, tcluh tcrjadi pembunulum terhadap seorang wanita aktivis buruh yang bernama Marsinah yang kemudian ditetapkan beberapa tcrsangka dengan dua pemberkasan, berkas pertama Ny. Mutiarti, SH sebagai terdakwa dengan Yudi Astono Cs sebagai para saksinya dan pada berkas kedua Yudi Astono Cs sebagai terdakwa dengan Ny. Mutiarti, SI I sebagai saksinya. Pemyataan Mahkamah Agung dalam pemeeahan perkara bertujuan menjadikan terdakwa sebagai saksi terhadap terdakwa lainnya yang berbeda permberkasannya, bertentangan dengan prinsip menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedudukan saksi mahkota didalam UU No 8 Tahun 198) tentang Hukum Acara Pidana di Indonesia dan pelaksanaannya dalam hukum acara dan untuk mengetahui landasan hukum Hakim di tingkat Pengadilan Mahkamah Agung dalam menafsirkan KUHAP tentang kedudukan saksi mahkom yang berpengaruh terhadap putusan pengadilan yang dikeluarkan serta untuk mengetahui akibat hukum yang ditimbulkan dari putusan Mahkamah Agung No 1174 K/Pid 1994 tentang kasus Marsinah terhadap perkembangan hukum acara pidana Langkah-langkah penelitian yang digunakan melalui metode penelitian historis dengan mempelajari fakla peristiwa peninggalan sejarah pengambilan keputusan Hakim di dalam arsip dan dokumetasi yang inenggunakan jems data kuantitatiT dari hasil wawancara dan penggalian sumber-sumber literatur dan dokumen Peradilan yang diklasifikasikan sebagai data Primer (Dokumen dan Pustaka) dan data sekunder dari pendapat para ahli hukum yang diambil dari Advokat, Hakim pada Pengadilan Negeri dan Akademisi . Tekhnik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara studi literatur dan dokumentasi serta wawancara, setelah data terkumpul kemudian dilakukan penganalisaan data dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu melalui tekhnik analisa isi Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka didapatkan beberapa fakta yang antara lain adalah bahwa Saksi Mahkota sering muncui dalam pengajuan salah satu alat bukti di dalam Peradilan di Indonesia akan tetapi bukan merupakan alat bukti yang termasuk didalam Kitab Undang-undang Hukum Acara di dalam Pasal 183 KUHAP, dan kedudukannya hanva sebagai penguat alat bukti yang lain saja dan juga sebagai alasan tambahan, sebagai petunjuk bagi Hakim dalam memutus perkara dan sebagai suatu bahan pilihan yang bebas bagi Hakim untuk mengabulkan atau memperbolehkan Saksi Mahkota diajukan atau tidak di muka pengadilan dan pertimbangan dari Hakim Agung dalam melihat kedudukan saksi mahkota dalam perkara ini sudahlah tepat karena Hakim dalam memutus putusannya berhak dan bebas berdasarkan keyakinan dan didukung oleh peraturan Perundang-undangan yang berlaku sebab Hakim Agung hanya sebatas melihat, menilai, mengkaji ulang dan mempertimbangkan kembali pclaksanaan putusan hukum formal {Judex Juris) karena dalam sistem hukum pidana Hakim bersifat pasif. Sedangkan akibat hukum yang ditimbulkan adalah telah terbentuknya Yurisprudensi di dalam tata hukum pidana di Indonesia untuk perkara-perkara lainnya yang mungkin akan terjadi dan berulang kembali dikemudian hari

Actions (login required)

View Item