Aplikasi isolat bakteri pelarut fosfat dan pupuk fosfat SP-36 untuk meningkatkan produktivitas tanaman mentimun Jepang (Cucumis sativus L.) Varietas Roberto 92

Ramadhan, Mutia (2023) Aplikasi isolat bakteri pelarut fosfat dan pupuk fosfat SP-36 untuk meningkatkan produktivitas tanaman mentimun Jepang (Cucumis sativus L.) Varietas Roberto 92. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (93kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (49kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (113kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (56kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (114kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (661kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (49kB) | Request a copy
Preview	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Download (190kB) | Preview

Abstract

INDONESIA : Mentimun merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi, salah satu jenisnya yaitu mentimun jepang. Budidaya mentimun di Indonesia memiliki ketidakstabilan dalam produksi, sehingga produktivitas perlu ditingkatkan. Aplikasi isolat BPF dan pupuk fosfat SP-36 dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesuburan tanah terutama usur hara P yang ketersediaannya sangat rendah dari total P pada tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh interaksi beberapa isolat BPF dan beragam dosis pupuk fosfat SP-36 terhadap produktivitas tanaman mentimun jepang (Cucumis sativus L.) varietas Roberto 92. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial 2 Faktor dengan 20 taraf perlakuan, 3 kali ulangan, dan 2 unit tanaman pada setiap ulangan. Faktor pertama terdiri dari 4 taraf yaitu tanpa isolat BPF 0 ml polybag-1, isolat BPF A 10 ml polybag-1, isolat BPF B 10 ml polybag-1, dan isolat BPF C 10 ml polybag-1. Sedangkan faktor kedua terdiri dari 5 taraf yaitu beragam dosis pupuk fosfat SP-36 dengan dosis 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% berdasarkan rekomendasi dosis pupuk fosfat SP-36 untuk tanaman mentimun. Hasil penelitian menunjukan tidak terjadi interaksi antara isolat BPF dan beragam dosis pupuk fosfat SP-36. Secara mandiri isolat BPF tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun jepang (Cucumis sativus L.) varietas Roberto 92. ENGLISH : Cucumber is a vegetable commodity that has high economic value, one type of which is Japanese cucumber. Cucumber cultivation in Indonesia has instability in production, so productivity needs to be increased. The application of BPF isolates and SP-36 phosphate fertilizer can be a solution to improve soil fertility, especially P nutrients whose availability is very low from the total P in the soil. The purpose of this study was to determine the interaction effect of several BPF isolates and various doses of SP-36 phosphate fertilizer on the productivity of Japanese cucumber (Cucumis sativus L.) variety Roberto 92. The research method used was a 2-factor factorial group randomized design with 20 treatment levels, 3 replications, and 2 plant units in each replication. The first factor consisted of 4 levels, namely without BPF isolate 0 ml polybag-1, BPF isolate A 10 ml polybag-1, BPF isolate B 10 ml polybag-1, and BPF isolate C 10 ml polybag-1. While the second factor consists of 5 levels, namely various doses of SP-36 phosphate fertilizer with doses of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% based on the recommended dose of SP-36 phosphate fertilizer for cucumber plants. The results showed no interaction between BPF isolates and various doses of SP-36 phosphate fertilizer. Independently, BPF isolates did not significantly affect the growth and yield of Japanese cucumber (Cucumis sativus L.) variety Roberto 92.

Actions (login required)

View Item