Nilhakim, Nilhakim (2011) Penggunaan sirah Nabi sebagai pendekatan: studi Hadis dalam kasus kontroversi usia Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad Saw. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (78kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (40kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (258kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) |
Abstract
Sirah Nabi sangat penting dipelajari oleh kaum muslim, karena sirah merupakan bagian dari hadis. Dengan merujuk kepada sirah, hal ini menjadi pelita yang menerangi jalan orang-orang muslim dan menuntun mereka dalam menjalankan ibadah, mengembangkan akhlak, merencanakan perjuangan, mengarahkan misi dan menetapkan tujuan hidup. Salah satu riwayat sirah yang sangat populer tentang pernikahan Khadijah dengan Rasulullah Saw adalah Khadijah berusia 40 tahun, seorang janda dua kali dan sudah memiliki beberapa anak. Akan tetapi masih ada riwayat-riwayat lain yang berbeda di antaranya; 25 tahun, 28 tahun, 30 tahun, 35 tahun, 40 tahun, dan 45 tahun, sehingga mengandung kontroversi dan sampai saat ini masih menjadi topik diskusi yang seolah-olah tidak ada habisnya. Oleh karena itu, perlu adanya klarifikasi melalui penelitian seksama. Penelitian ini akan menganalisis kontroversi otentitas riwayat-riwayat tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedudukan sirah dalam studi hadis. Selain itu, kajian ini bertujuan untuk mengetahui otentitas riwayat-riwayat tentang usia Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad Saw. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa sirah digolongkan dalam pengertian hadis, didasari pada kenyataan sejarah pada awal pembukuan resmi hadis. Akan tetapi, sejak abad ke tiga hijriah, hadis hanya bersumber dari Nabi Muhammad Saw, selanjutnya sirah digolongkan dalam bagian sejarah. Ahli hadis tidak mencurahkan perhatian pada kritik sejarah sebagaimana besarnya perhatian yang mereka lakukan terhadap hadis. Walaupun demikian, sirah pada waktu itu masih menggunakan isnad. Penggunaan sirah Nabi sebagai pendekatan studi hadis dalam kasus kontroversi usia Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad Saw memungkinkan pemahaman lebih lanjut dalam memahami konteks hadis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode historis yaitu metode yang bertujuan untuk merekontruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, menilai, mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mengambil kesimpulan-kesimpulan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kritik hadis, yang dalam ilmu hadis dikenal sebagai takhrij hadis. Berdasarkan analisa penulis, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan sirah Nabi sebagai pendekatan studi hadis berfungsi untuk memahami, melengkapi, dan memperjelas teks-teks hadis yang terlalu tekstual (sempit). Metode penyebutan sanad pada riwayat-riwayat sirah dapat membantu pelacakan kebenaran suatu riwayat. Salah satunya, perbedaan pendapat mengenai berapa umur Khadijah saat dinikahi oleh Rasulullah Saw. Di dalam kajian ilmu hadis, berdasarkan analisis penulis riwayat-riwayat itu sangat diragukan kesahihannya. Namun, yang populer adalah catatan umur Khadijah yang 40 tahun, pendapat tersebut dengan berbagai pertimbangan mendekati kebenaran menurut penulis.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Muhammad SAW; Khadijah; Hadits; Sirah Nabi; |
Subjects: | Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tafsir Hadits |
Depositing User: | Users 30 not found. |
Date Deposited: | 14 Mar 2016 04:59 |
Last Modified: | 10 Dec 2018 01:59 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/823 |
Actions (login required)
View Item |