Zakat Perdagangan Menurut E. Abdurrahman dan Hasbi Ash-Shiddieqy

Amirullah, Muhammad (2006) Zakat Perdagangan Menurut E. Abdurrahman dan Hasbi Ash-Shiddieqy. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (237kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (551kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (311kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
4_bab1.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAB 2)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text (BAB 3)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)
[img] Text (BAB 4)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (575kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (573kB)

Abstract

Zakat selalu menarik untuk diperbincangkan, bukan karena banyak jenisnya semata, tetapi lebih dari itu karena pada kenyataannya seorang muslim tidak lepas dari zakat,sebagai media penyucian diri ataupun hartanya. Zakat perdagangan merupakan salah satu ienis zakat yang memilki posisi penting dalam kehidupan manusia. Karenanya, wajarlah jika muncul menimbulkan perbedaan pendapat tentang kewajiban menunaikan zakat perdagangan. E. Abdurrahman menghukumi zakat perdagangan wajib ditunaikan tanpa menunggu haul dan nishab sedangkan Hasbi Ash-Shiddieqy menghukumi zakat perdagangan wajib ditunaikan bila telah sempuma haul dan nishabnva. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar hukurn yang dikemukakan oleh E. Abdurrahman dan Hasbi Ash-Shiddieqy tentang zakat perdagangan, metode istinbath al-ahkam yang diterapkan untuk menetapkan hukurn zakat, serta pendapat paling rajih antara pendapat E. Abdurrahman dan Hasbi Ash-Shiddieqy tentang zakat perdagangan. Penelitian ini bertolak dari firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 767 ’’Wahai nrang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebahagian dari usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untukmu” dan qaidah bahwa sesnngguhnya hukurn asal ibadah ialah mengikuti ajaran yang ditetapkan. Begitu pula tentang zakat perdagangan, E.Abdurrahman dalam mewajibkan zakat perdagangan tanpa menunggu haul dan nishab, berargumen dengan alasan tersendiri, begitu juga Hasbi Ash-Shiddieqy dalam mewajibkan zakat perdagangan harus sampai haul dan sempuma nishabnya. Untuk memahami hal ini, diperlukan pengkajian Istinbath Al-Ahkam mereka dan menganalisis dalil-dahl yang digunakannya Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis). Adapun langkah-langkah penelitiannya adalah melalui penelitian dan penelaahan terhadap tulisan-tulisan karya E. Abdurrahman; makalah tentang Zakat 1 dan II, dan buku-buku karya Hasbi Ash-Shiddieqy; Pedoman Zakat, Kuliah Ibadah, sebagai data primer dan buku-buku lainnya sebagai data sekunder yang mendukung terhadap masalah yang diteliti. Dari penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa zakat perdagangan adalah sesuatu yang tidak tersentuh oleh nash al-Quran secara khusus akan tetapi terdapat hadits-hadits yang dapat menjelaskan keberadaannya. E.Abdurrahman memfatwakan zakat perdagangan ditunaikan tanpa menunggu haul dan nishab dengan beristidlal pada hadits mauqufdari Abu Umar bin Hammas. Sedangkan Hasbi Ash-Shiddieqy mewajibkan zakat perdagangan ditunaikan jika telah sempuma haul dan nishabnya dengan mengqiyaskan kepada zakat uang (emas dan perak) berdasarkan hadits marfu dari Aisyah ras Akhimya penulis berpendapat bahwa yang lebih rajih adalah pendapat Hasbi Ash-Shiddieqy.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Zakat,Perdagangan,
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum
Depositing User: PKL6 SMKN 11 GARUT
Date Deposited: 17 Nov 2023 07:54
Last Modified: 17 Nov 2023 07:54
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/82315

Actions (login required)

View Item View Item