Perspektif Muamalah tentang Jual Beli Tanah di Desa Kadu Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang

Alawiyah, Lusianti (2006) Perspektif Muamalah tentang Jual Beli Tanah di Desa Kadu Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (384kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (638kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTARISI)
3_daftarisi.pdf

Download (305kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (707kB)
[img] Text (DAFTARPUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (568kB)

Abstract

Jual beli tanah sistim (lantaran telah lama dilakukan oleli masyarakat di Desa Kadu Kecamatan Curug Kabupaten Tanggerang. Caranya adalali dengan menaksir luas tanah dan harga tanali, bila telah dibeli barulah tanah itu diukur oleli bambu.Tanali yang dijual dengan sistim gantaran adalali tanah yang jauli dari jalan raya dan lingkungan penduduk jenis tanahnya adalali tanali tanggul, tanali seblokan, tanah terlantar dan gersang, dan tanah bekas perkebunan yang tidak produktif lagi.. Pada umumnya tanah yang akan dijual selalu ditentukan ukurannya, ada yang penneter persegi adapula yang perbata. Untuk sistim gantaran ukuran tersebut tidak berlaku. Selain itu tanali yang dijual karena desakan piliak pemerintah demi kepentingan umum. Dari segi harga sangat murali juga dianggap ganti rugi bukan jual beli. Karena itu mengandung pemaksaan dan tidak saling merelakan. Dengan latar belakang masalah tersebut diajukan tiga pertanyaan. yaitu : (1) Bagaimana pelaksanaan jual beli tanah di Desa Kadu(2) Bagaimana manfaat dan madiiaratnya bagi penjual dan pembeli (3) Bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap jual beli tanah di Desa Kadu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jawaban tiga masalah tersebut.Jual beli dianggap sail apabila dilakukan dengan prinsip saling meridhoi sebagaimana ditegaskan dalam al-Nisa ayat 29. Saling meridhoi secara praktis dijabarkan oleh fiqh dengan terpenuhinya rukun dan syarat jual beli, yakni adanya kedua belah pihak, adanya ijab kabul, dan adanya barang yang dijualbelikan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, menggambarkan kasus yang terjadi di lapangan secara apa adanya.Sumber data primer adalali para petani penjual tanah dan pembeli, data sekundemya adalah buku-buku fiqh mu’amalah. Jenis data penelitian ini bersifat kualitatif. Data dikumpulkan dengan wawancara dan pengamatan. Setiap data yang terkumpul diklasifikasikan dan dianalisis isinya dengan metode analisis isi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa.proses pelaksanaan jual beli sistim gantaran adalah penawaran tanah dari pemilik, penaksiran luas tanah dan penawaran harga dari calon pembeli, Jika kedua belah pihak sepakat maka teijadilah ijab kabul lalu tanah diukur dengan bambu, sedangkan tanah yang dijual kepada pemerintah harganya ditetapkan oleh pemerintah, karena alasan demi kepentingan umum, maka harga sangat murah. Manfaat bagi penjual tanali tersebut masili bemilai, demikian pula bagi pembeli. Madharatnya terkadang harga lebih mahal atau lebih murah bagi kedua belah pihak. Dalam perspektif fiqh muamalah jual beli sistim gantaran telah memenuhi rukun dan syarat jual beli. Jual beli tersebut tidak mengandung gharar dan terhindar dari spekulasi para pihak dalam meraih keuntungan. Hal itu disebabkan jenis tanah yang dijual adalali khusus dengan cara gantaran. Harga yang ditaksir pun didasarkan kepada standar harga pasaran untuk jenis tanah gantaran. Kebiasaan penjual dan pembeli tanah gantaran dapat dikatakan sebagai adat yang shahih, yakni adat yang tidak bertentangan dengan syariat yang qath 7 dalam al-Qur’an dan al-Sunnali, bahkan sama sekali tidak bertentangan dengan akal yang sehat. Sedangkan jual beli dengan harga yang ditetapkan secara sepihak hukumnya haram dan jual beli tersebut batal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: perspektif;jual;tanah
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Muamalat, Muamalah/Hukum Perdata Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Muamalah
Depositing User: PKL7 SMKN 8 GARUT
Date Deposited: 22 Nov 2023 03:37
Last Modified: 22 Nov 2023 03:47
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/82488

Actions (login required)

View Item View Item