Auliyah, Lia (2006) Analisis pasal 177 kompilasi hukum islam tentang kewarisan ayah. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (474kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (311kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
4_bab1.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (BAB II)
5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
||
Text (BAB III)
6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
||
Text (BAB IV)
7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (471kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (942kB) |
Abstract
Dalam hukum kewarisan Islam yang sampai sekarang dijadikan rujukan & telah masyhur dikalangan kaum muslimin disebutkan bahwa didalam mempusakai harta peninggalan anaknya, seorang ayah mempunyai tiga macam bagian: Seperenam, bila pewaris meninggalkan anak laki-laki, seperenam dan ‘ashdbah, bila pewaris meninggalkan anak perempuan,dan'ashdhah bila pewaris tidak meninggalkan anak. Dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 177 disebutkan bahwa ayah mendapat sepertiga bagian apabila pewaris tidak meninggalkan anak, bila ada anak ayah mendapat seperenam bagian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui landasan yuridis, sosiologis, latar belakang, serta produk hukum lain yang terdapat dalam pasal 177 Kompilasi Hukum Islam. Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa ketentuan yang mengatur hukum kewarisan Islam harus sesuai dengan al-Qur’an dan hadits Rasulullah, kaidah-kaidah ushuliyah, serta peraturan erundang-undangan yang berlalu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, dan wawancara. Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan cara memahami buku-buku tentang kewarisan, menganalisis data yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas, serta merumuskan kesimpulan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa Q.S. al-Nisa ayat 11 yang menerangkan bagian ayah jika pewaris tidak meninggalkan anak adalah tidak qath’i, dan pasal 177 Kompilasi Hukum Islam sebelum diberi penjelasan oleh Surat Edaran Mahkamah Agung No 2 Tahun 1994 itu rumusannya mengambil dari madzhab Syi’ah, sesuai dengan peraturan kewarisan yang berlaku di Libanon yang menyamakan hak kewarisan antara laki-laki dan perempuan, yang dikombinasikan dengan Burgelijk Wetboek pasal 854. Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung No 2 Tahun 1994 dengan menafsirkan ‘ashdbah menjadi sepertiga bagian ayah jika bersama suami dan ibu. Dengan demikian dapat disimpulakan pasal 177 Kompilasi Hukum Islam tentang kewarisan ayah yang diberi penjelasan oleh Surat Edaran Mahkamah Agung No 2 Tahun 1994 adalah sesuai dengan Q.S. al-Nisa ayat 11 dan hadits Rasulullah.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis pasal 177 kompilasi; hukum islam tentang kewarisan ayah |
Subjects: | Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | PKL7 SMKN 8 GARUT |
Date Deposited: | 12 Dec 2023 06:37 |
Last Modified: | 12 Dec 2023 06:37 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/82668 |
Actions (login required)
View Item |